Tommy Kurniawan Minta Pemerintah Penuhi Standar Kesehatan Pesantren Saat New Normal Berlaku
Instagram/tommykurniawan77
Selebriti

Tommy Kurniawan ikut menanggapi wacana pemerintah soal penerapan 'new normal'. Tommy pun meminta pemerintah untuk memperhatikan kondisi kesehatan di pesantren di seluruh Indonesia.

WowKeren - Pemerintah Indonesia rencananya akan mengeluarkan kebijakan baru di tengah wabah virus corona. Kebijakan tersebut adalah "the new normal" atau hidup berdamai dengan virus Covid-19.

Melihat wacana pemerintah tersebut, aktor yang juga anggota DPR RI, Tommy Kurniawan, berharap agar konsep new normal turut memperhatikan lembaga pendidikan agama seperti pesantren. Tommy mendorong pemerintah pusat dan daerah agar memberikan perhatian serta anggaran kepada pesantren di masa pandemi virus ini.

Menurut Tommy, perhatian dan anggaran tersebut sangat penting untuk kelangsungan belajar mengajar jutaan santri sekaligus pengajar pesantren di Indonesia. Apalagi, ada 1,5 juta pengajar dan jutaan masyarakat yang menggantungkan kehidupan ekonominya di pesantren.

"Bayangkan, ada 28 ribu pesantren yang di dalamnya terdapat 18 juta santri di seluruh Indonesia. Dan ada 1,5 juta pengajar dan jutaan masyarakat yang menggantungkan kehidupan ekonominya dari lembaga pendidikan ini," ungkap Tommy dilansir dari Liputan6 pada Kamis (28/5). "Sebagian besar sarana dan prasarana di pesantren belum memenuhi standar protokoler kesehatan di pandemik Covid-19. Ini perlu diperhatikan."


Tommy juga menambahkan bahwa perhatian pemerintah dirasa sangat diperlukan agar santri dan pengajarnya bisa sehat dan terhindar dari virus Covid-19. Meski wabah virus corona masih belum berakhir hingga sekarang, Tommy berharap pemerintah bisa membantu memberikan dana agar sejumlah pesantren memenuhi standar protokol kesehatan.

"Pemerintah perlu memberikan alokasi anggaran di setiap pesantren untuk memenuhi standarisasi protokol kesehatan," kata Tommy. "Alat kesehatan, tenaga medis dan lain sebagainya untuk menjaga kesehatan para santri dan juga pengajar serta pekerja di dalamnya."

Lelaki berusia 35 tahun ini juga meminta bantuan nyata dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan alat rapid test sekaligus pemeriksaan swab massal untuk seluruh kyai dan santri. Hal lainnya seperti kebutuhan pangan dan ekonomi pesantren juga harus dipenuhi minimal 14 hari ke depan sesuai aturan karantina mandiri.

"Protap buku kecil di saku saya rasa penting diadakan, agar setiap santri dan pengajar di pesantren bisa terus membawa," pungkas Tommy. "Alokasi anggaran APBN dan APBD penting untuk disalurkan ke pesantren selama new normal ini. Saya yakin pemerintah pusat dan daerah akan memperhatikan hal ini."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru