Kematian George Floyd Jadi Sorotan, PBB Desak AS Ambil Langkah Tegas
Dunia

Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet turut mengutuk aksi keji kepada pria kulit hitam bernama George Floyd. Ia pun meminta agar pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah tegas atas kasus ini.

WowKeren - Kematian seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd saat ini tengah menjadi sorotan publik dunia. Pasalnya, ia tewas usai diperlakukan tak manusiawi oleh 4 mantan aparat kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat yang menginjak lehernya hingga tak bisa bernapas.

Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Michelle Bachelet pun mengutuk aksi keji tersebut. PBB mendesak pemerintah Amerika Serikat segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan pembunuhan orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata.

"Ini adalah yang kejadian terbaru dari serangkaian panjang pembunuhan orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata oleh petugas polisi AS dan anggota masyarakat," kata Michelle Bachelet dalam pernyataannya dilansir AFP, Jumat (29/5).

"Saya kecewa harus menambahkan George Floyd ke dalam nama Breonna Taylor, Eric Garner, Michael Brown dan banyak orang Afrika-Amerika tak bersenjata lainnya yang telah meninggal selama bertahun-tahun di tangan polisi," sambungnya.

Ia kemudian turut menyinggung kasus Ahmaud Arbery dan Trayvon Martin yang dibunuh oleh warga AS bersenjata. "Otoritas AS harus mengambil tindakan serius untuk menghentikan pembunuhan seperti itu, dan untuk memastikan keadilan ditegakkan," ujarnya.


Bachelet berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. "Prosedur harus diubah, sistem pencegahan harus terapkan, dan semua petugas polisi yang menggunakan kekuatan berlebihan harus dituntut dan dihukum karena kejahatan yang dilakukan," tuturnya.

Empat anggota polisi yang diduga terlibat dalam kematian pria 46 tahun itu telah dipecat. Jaksa juga telah meminta FBI untuk menyelidiki kasus ini.

Mantan presiden Chile itu menyambut baik bahwa otoritas federal AS akan memprioritaskan penyelidikan insiden tersebut. Namun dia menggarisbawahi penyelidikan harus dilakukan dilakukan dengan mengedepankan hukum tanpa diskriminasi.

"Dalam banyak kasus di masa lalu, penyelidikan semacam itu telah menyebabkan pembunuhan dianggap dibenarkan dengan alasan yang dipertanyakan, atau hanya ditangani oleh tindakan administratif," paparnya. "Dugaan diskriminasi rasial dalam kematian itu juga harus diperiksa."

Dalam kesempatan yang sama, Bachelet menyerukan massa yang protes atas kematian Floyd untuk tenang. Pasalnya, sejumlah orang melakukan penjarahan dan pembakaran toko-toko. Hal ini membuat polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet. Satu orang juga dilaporkan tewas akibat luka tembak.

"Kekerasan dan perusakan properti tidak akan menyelesaikan masalah kebrutalan polisi dan diskriminasi yang diabadikan," tandasnya. "Saya mendesak demonstran untuk mengekspresikan tuntutan mereka akan keadilan secara damai, dan saya mendesak polisi untuk berhati-hati agar tidak mengobarkan situasi saat ini dengan menggunakan kekuatan berlebihan."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait