Gubernur New York Tolak Perintah Trump untuk Kerahkan Ribuan Pasukan Demi Cegah Demo George Floyd
Dunia

Sebelumnya, Trump meminta gubernur negara bagian untuk mengerahkan tentara dan aparat kepolisian demi membantu mengawal aksi demo di Washington dan area sekitar Gedung Putih.

WowKeren - Gubernur negara bagian New York, Andrew Cuomo, dengan tegas menolak permintaan Presiden Donald Trump untuk membantu mengerahkan tentara dan aparat kepolisian mengawal demo menuntut kematian George Floyd. Cuomo mengatakan tidak akan memobilisasi tentara dan aparat kepolisian yang disebut Trump untuk menangani demo berujung kerusuhan ke Washington DC.

"Presiden sedang berupaya menciptakan kembali kenyataan (dengan ucapannya)," ujar Cuomo, seperti dilansir dari CNN pada Selasa (2/6). Cuomo mengatakan bahwa ia justru melihat foto-foto yang beredar menampakkan demonstran menggelar aksi damai.

"Bahkan foto-foto dari Washington DC, mereka adalah pengunjuk rasa yang menggelar aksi dengan damai. Mereka adalah orang-orang muda, sebagian besar orang kulit putih di Washington, yang tersinggung dengan apa yang mereka lihat dengan pembunuhan Floyd," imbuh Cuomo.

"Penjarahan, tindakan kriminal tidak dapat ditoleransi, dan dari sudut pandang penegakan hukum Anda perlu menindak tegas mereka, tetapi mereka berbaur dengan para pengunjuk rasa," lanjutnya lagi. "Tapi yang dilakukan presiden hari ini adalah dia berusaha melibatkan militer untuk melawan warga."

Senada dengan Andrew Cuomo, Gubernur Illinois J.B Pritzker juga menolak permintaan untuk mengirim pasukan gabungan tentara dan aparat kepolisian untuk menangani para demonstran. "Faktanya adalah bahwa Presiden telah menciptakan momen untuk memanas-manasi suasana," ujar Pritzker.

"Dia (Trump) ingin mengubah topik pembicaraan dari kegagalannya mengatasi virus corona, kegagalan yang menyedihkan dan sekarang melihat saat kerusuhan karena ketidakadilan yang dilakukan pada George Floyd sehingga ingin membuat topik lain," ujarnya menambahkan.


"Para demonstran menggelar aksi damai memiliki hak untuk berada di sana. Saya melihat apa yang terjadi ketika tiba-tiba pasukan bergerak maju dan mendorong para demonstran kemudian melempari gas air mata," tegasnya.

Sebelumnya, Trump memang mengancam akan mengerahkan ribuan tentara dan aparat kepolisian bersenjata lengkap untuk mencegah demo lanjutan yang berujung rusuh dan aksi penjarahan di Washington DC. Dilaporkan bahwa sejumlah bangunan dan monumen di dekat Gedung Putih menjadi sasaran massa saat menggelar aksi demo memprotes kematian George Floyd pada Senin (1/6) waktu setempat.

"Saya akan mengirim ribuan tentara bersenjata lengkap, personel militer, dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, perusakan, penyerangan, dan perusakan properti secara tidak disengaja," ujar Trump saat berbicara di Gedung Putih.

Presiden berusia 73 tahun itu juga mengatakan mengecam aksi teror setelah gelombang demonstrasi kematian George Floyd dalam sepekan terakhir di sejumlah negara bagian. Ia mengancam para demonstran akan diberi sanksi berupa hukuman pidana berat.

"Saya ingin para demonstran memperhatikan bahwa Anda akan menghadapi hukuman pidana berat dan hukuman panjang di penjara," imbuhnya.

Bukan hanya itu, Presiden dari Partai Republik tersebut juga meminta gubernur negara bagian untuk mengerahkan tentara dan aparat kepolisian demi membantu mengawal aksi demo di Washington dan area sekitar Gedung Putih.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru