Perburuk Masalah Lingkungan, Masker Bekas Berserakan di Pantai Hong Kong Imbas COVID-19
Dunia

Fenomena ini seakan menambah masalah ketika sebanyak 7,5 juta penduduk Hong Kong menghasilkan enam juta ton limbah setiap tahun yang mana hanya sekitar 30 persennya saja yang didaur ulang

WowKeren - Pemakaian masker kian meningkat sejak pandemi virus corona menyerang dunia. Namun sayangnya, pemakaian yang signifikan tidak dibarengi dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan yang seimbang.

Di Hong Kong, masker-masker bekas terlihat berserakan di pinggir pantai. Limbah masker ini memperburuk persoalan pencemaran lingkungan yang sebelumnya sudah parah dengan adanya limbah plastik di laut.

Yang mana, kondisi ini akan menjadi persoalan serius yang cukup memprihatinkan di masa depan. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh salah satu pendiri OceansAsia Gary Stokes. "Masker plastik sekali pakai menambah beban yang kita wariskan untuk generasi mendatang di lingkungan pantai," kata dia dilansir AFP, Jumat (5/6).

Lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Hong Kong tersebut meluncurkan sebuah penelitian terkait pengamatan terhadap puing-puing laut dan mikroplastik yang ditemukan di salah satu pulau yang lebih terpencil dan tidak berpenghuni di kota itu. Penelitian ini berlangsung selama satu tahun.


Lima limbah yang paling umum ditemukan adalah botol, kemasan polystyrene, korek api, alat makan sekali pakai dan sedotan. Lalu sekarang masalah itu diperburuk dengan kehadiran masker dimana semakin banyak orang yang mengenakannya demi mencegah penularan virus.

Selama kunjungan belakangan ini, para konservasionis menghitung ada sekitar 70 masker dari hamparan 100 meter pantai. Namun seminggu setelahnya datang lagi 30 masker. "Sejak masyarakat mulai mengenakan masker, penyebab dan dampaknya sekarang terlihat di pantai," kata Stokes.

Masih dilansir AFP, sebanyak 7,5 juta penduduk Hong Kong menghasilkan enam juta ton limbah setiap tahun. Ironisnya, hanya sekitar 30 persennya saja yang mampu didaur ulang.

Selain itu, sebelum pandemi virus corona menyerang, penduduk di sana sudah memiliki kebiasaan memakai masker dalam keseharian mereka. Hal itu terjadi terutama saat masa flu musim dingin.

Namun saat ini semakin banyak perusahaan yang menawarkan masker yang dapat digunakan kembali. Pemerintah juga telah meluncurkan inisiatif untuk memberi warganya masker yang bisa dicuci.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru