100 Makam Digali di Pantai, Cara Warga Brasil Kritik Bolsonaro Soal COVID-19
Dunia

Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinilai tak becus menangani persoalan corona (COVID-19). Warga pun beramai-ramai melakukan aksi protes, salah satunya dengan 100 makam di pantai tersohor dunia, Copacabana.

WowKeren - Kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) Rio de Paz menggali 100 kuburan di salah satu pantai tersohor di dunia, Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, pada Kamis (11/6) waktu setempat. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap "tidak becusnya" pemerintah Brasil di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro dalam menangani pandemi corona.

Kelompok tersebut juga mengenang puluhan ribu pasien corona yang meninggal di Brasil. Ratusan kuburan itu digali di depan Hotel Copacabana Palace yang ikonik dengan simbol salib hitam yang dihiasi bendera Brasil kecil.

"Tujuannya adalah untuk memprotes suksesi kesalahan yang dibuat oleh pemerintah federal dalam menangani krisis kemanusiaan yang diderita Brasil," tulis LSM Rio de Paz dalam akun Twitternya dikutip dari AFP.

Pemimpin Rio de Paz, Antonio Carlos Costa, secara khusus mengecam tindakan Bolsonaro, yang menganggap enteng pandemi corona. "Kami di sini untuk menuntut perubahan sikap dari presiden yang harus memahami bahwa bangsa kita sedang menghadapi saat yang paling sulit dalam sejarahnya. Pandemi ini telah memperburuk ketidakadilan sosial dan ketidakmampuan kekuatan publik," ketusnya.


Source: Twitter/riodepaz

Diketahui Bolsonaro selama ini selalu menganggap enteng pandemi corona dan menyebut COVID-19 hanyalah flu. Bahkan Bolsonaro menyerukan kembali dibukanya ekonomi meski kasus positif corona di Brasil terus melonjak dan mencapai 770 ribu pasien. Dari jumlah itu, 40 ribu pasien di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu saat aksi protes dilakukan, seorang pendukung Bolsonaro menjatuhkan beberapa salib yang terpasang, sementara yang lain menghina anggota Rio de Paz. Tak lama setelah itu, seorang ayah yang putranya berusia 25 tahun meninggal karena corona menempatkan kembali salib pada tempatnya dan berteriak "hormati rasa sakit kami!"

Sementara itu, Brasil sendiri telah mengumumkan kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Tiongkok, Sinovac Biotech, untuk memproduksi vaksin corona. Sinovac Biotech merupakan salah satu dari empat laboratorium Tiongkok yang berwenang untuk melakukan uji coba vaksin klinis. Sinovac mengatakan siap untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin dengan nama komersial Coronavac.

Kerja sama tersebut akan dilakukan Sinovac Biotech bersama Institut Butantan yang terletak di Sao Paulo. Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, berharap vaksin corona bisa didistribusikan paling lambat Juni 2021. Sebagai bagian persiapan, 9.000 sukarelawan akan disuntik dengan dosis vaksin yang dimulai pada pertengahan Juli, dalam tahap pengujian ketiga dan terakhir. "Studi menunjukkan bahwa vaksin dapat didistribusikan pada Juni 2021," katanya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait