Beijing 'Panen' Kasus Baru COVID-19, Kota Terdekat Terapkan Darurat Militer
AFP
Dunia

Munculnya klaster baru COVID-19 di salah satu pasar tradisional Beijing membuat Otoritas Tiongkok menetapkan penerapan darurat militer di Kota Baoding, Provinsi Hebei yang merupakan wilayah terdekat.

WowKeren - Tiongkok baru-baru ini tengah terancam menghadapi gelombang kedua virus corona (COVID-19). Kali ini, muncul klaster baru yang menjadi tempat penyebaran virus tersebut yaitu pasar tradisional Xinfadi, Beijing.

Adanya klaster baru ini membuat Otoritas Tiongkok menetapkan penerapan darurat militer di kota Baoding, Provinsi Hebei. Penetapan darurat militer dilakukan mengingat intensnya pergerakan barang dan orang antara Baoding dan Beijing.

Dilansir Business Standard, Selasa (16/6), klaster pasar Xinfadi di Beijing terungkap setelah otoritas setempat menemukan 46 kasus tanpa gejala (asymptomatic) terkait pasar grosir itu, pekan lalu. Pada Sabtu (13/6) waktu setempat, otoritas setempat menutup pasar itu.

Tes Corona secara massal juga digelar terhadap orang-orang yang bekerja atau pernah mengunjungi pasar Xinfadi sejak 30 Mei. "Pusat respons epidemi mengumumkan deklarasi darurat militer dan peluncuran mekanisme masa perang untuk mencegah penyebaran epidemi di Baoding," demikian pernyataan otoritas setempat pada Senin (15/6).


Menurut pernyataan tersebut, kewaspadaan tingkat tinggi sangat diperlukan, merujuk pada fakta bahwa Baoding terletak di dekat Beijing dan ada pergerakan intens untuk barang dan manusia di antara kedua kota itu. Baoding yang berpenduduk lebih dari 11 juta jiwa, terletak nyaris 145 kilometer sebelah barat daya Beijing. Kedua kota juga dihubungkan oleh kereta cepat.

Di bawah darurat militer ini, otoritas Baoding mengawasi setiap orang yang masuk dengan ketat. "Setiap pintu masuk ke Baoding akan dijaga ketat untuk mencegah penularan menyebar di dalam kota," tulis sebuah media pemerintah mengutip seorang pejabat Tiongkok.

Sejauh ini, total 79 orang yang positif Corona tengah menjalani perawatan medis di rumah-rumah sakit Beijing. Sebelum 11 Juni, kota Beijing sama sekali tidak melaporkan satu pun kasus penularan lokal selama 56 hari.

Dampak dari klaster baru ini, Otoritas Beijing pun memberlakukan mode masa perang, dengan beberapa wilayah menyiagakan pos pemeriksaan keamanan 24 jam, menutup sekolah-sekolah dan meminta orang-orang meningkatkan praktik social distancing. Pada malam hari, beberapa area di Beijing dipasangi pembatas, dengan aktivitas keluar-masuk dibatasi.

Semua orang yang dianggap berisiko tinggi menularkan virus Corona, seperti orang yang menjadi kontak dekat kasus positif lainnya, tidak diizinkan keluar dari Beijing. Taksi konvensional dan layanan taksi online juga dihentikan sementara.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait