Australia Tuding Tiongkok Sebarkan Disinformasi dan Manfaatkan Pandemi untuk Lemahkan Demokrasi
Getty Images
Dunia

Menlu Australia menyatakan bahwa disinformasi ini berkontribusi menyebabkan ketakutan dan perpecahan. Padahal dunia saat ini membutuhkan kerja sama dan pemahaman antar negara.

WowKeren - Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, menyatakan Tiongkok dan Rusia memanfaatkan kecemasan yang meningkat akibat pandemi virus corona (COVID-19) untuk melemahkan demokrasi Barat. Salah satu cara yang digunakan dengan menyebarkan disinformasi terkait virus tersebut secara daring.

"Yang memprihatinkan, kita telah melihat disinformasi didorong dan dipromosikan di sekitar pandemi virus corona dan di sekitar beberapa tekanan sosial yang telah diperburuk oleh pandemi," kata Payne, sebagaimana dikutip dari Republika pada Kamis (18/6).

Lebih lanjut Payne menyatakan bahwa disinformasi ini berkontribusi pada iklim ketakutan dan perpecahan. Padahal dunia saat ini membutuhkan kerja sama dan pemahaman antar negara.

"Sangat mengganggu bahwa beberapa negara menggunakan pandemi untuk melemahkan demokrasi liberal untuk mempromosikan model mereka sendiri yang lebih otoriter," tambah Payne lagi.

Menteri Luar Negeri Australia itu merujuk pada laporan komisi Uni Eropa pekan lalu yang mengatakan aktor asing dan negara ketiga tertentu, khususnya Rusia dan Tiongkok yang membanjiri Eropa dengan operasi pengaruh yang ditargetkan dan kampanye disinformasi. Kondisi ini mengutip informasi yang berbahaya, seperti klaim bahwa minum pemutih dapat menyembuhkan penyakit dan mencuci tangan tidak membantu mencegah penyebaran virus corona.


Bahkan, Payne mengakui kritik yang berpendapat bahwa Australia seharusnya mengumpulkan sekutu yang kuat sebelum memusuhi Tiongkok dengan tuntutan transparansi terhadap informasi dan asal-usul kemunculan virus corona.

Di sisi lain, sebenarnya kisruh antara Australia dan Tiongkok sendiri bermula saat Payne mendorong adanya penyelidikan menyeluruh atas asal-usul pandemi COVID-19, termasuk upaya awal penanganan yang dilakukan Tiongkok di kota Wuhan.

Akibat kisruh ini, Duta Besar Tiongkok untuk Australia memberi peringatan bahwa konsumen Tiongkok dapat memboikot produk-produk Australia jika penyelidikan dilakukan. Sejak itu, Tiongkok juga telah menghentikan impor daging sapi dari empat pengolah daging terbesar di Australia. Beijing juga memberlakukan tarif yang tinggi terhadap impor selai.

Kondisi yang tidak kunjung membaik ini pun sudah tentu membuat Australia kerepotan. Menteri Perdagangan Australia, Simon Birmingham, telah meminta diskusi dengan Beijing selama berpekan-pekan dan permintaan itu telah diabaikan.

Bukan hanya itu, hubungan kedua negara tersebut kian memanas ketika Tiongkok menuding adanya praktik rasisme dan diskriminasi yang dilakukan Australia pada orang Asia selama pandemi corona. Bahkan, Kementerian Pendidikan Tiongkok memperingatkan siswa yang bersiap untuk kembali belajar di Australia harus melakukan penilaian risiko yang baik dan berhati-hati.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru