Peneliti Beri Bukti Imunitas OTG Lebih Lemah Terhadap Virus Corona
Dunia

Sekelompok peneliti asal Tiongkok melakukan studi kepada pasien corona asimtomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Penelitian ini untuk membuktikan kebenaran pasien OTG lebih lama sembuh dibanding pasien COVID-19 lain.

WowKeren - Jumlah kasus terinfeksi virus corona (COVID-19) meningkat tiap harinya. Hingga Sabtu (20/6), worldofmeter mencatat ada lebih dari 8 juta kasus positif COVID-19 di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, banyak dari penderita yang merupakan pasien asimtomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Baru-baru ini, sekelompok peneliti asal Tiongkok melakukan studi kepada para OTG.

Peneliti tersebut mengumpulkan 37 OTG dan 37 pasien lainnya dengan gejala COVID-19 di Wanzhou District. Seluruh pasien tersebut diisolasi di Wanzhou People’s Hospital.

Rata-rata usia seluruh pasien asimtomatik yang diteliti adalah 41 tahun (rentang usia 8-75 tahun), 22 orang di antaranya wanita. Penelitian tersebut membuktikan, rata-rata OTG memiliki tingkat kesembuhan yang relatif lebih lama dibanding pasien yang memperlihatkan gejala COVID-19.


Pasien dengan gejala COVID-19 rata-rata mengalami penyembuhan sekitar 14 hari, sementara OTG rata-rata mengalami penyembuhan sekitar 19 hari. Hal tersebut karena level IgG pada kelompok OTG tersebut rupanya lebih rendah dibandingkan orang dengan gejala COVID-19. Pada kelompok OTG, sebanyak 93,3 persen dan 81 persen mengalami penurunan IgG dan penurunan level antibodi pada fase awal penyembuhan.

IgG (immunoglobulin G) adalah jenis antibodi yang paling banyak terdapat pada darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan cara mengingat bakteri atau virus yang sebelumnya pernah terpapar pada tubuh.

Sementara itu, orang dengan gejala memiliki presentase yang lebih sedikit dalam penurunan level IgG yaitu 96,8 persen dan 62,2 persen. “Sebagai tambahan, pasien asimtomatik memiliki level sitokin yang lebih rendah. Data ini menunjukkan pasien asimtomatik memiliki respon imun yang lebih rendah terhadap infeksi SARS-CoV-2,” tutur peneliti seperti dikutip dari jurnal Nature Medicine, Sabtu (20/6).

Penelitian berlanjut sampai delapan minggu usai 37 pasien tersebut keluar dari rumah sakit. Hasilnya, level IgG pada kelompok pasien dengan gejala COVID-19 tetap lebih tinggi dibanding pasien asimtomatik. Penemuan mengejutkan lainnya, level IgG pada 93,3 persen OTG dan 96,8 persen pasien dengan gejala COVID-19 berkurang pada fase awal penyembuhan.

Rata-rata pengurangan level IgG pada pasien asimtomatik adalah 71,1 persen (sekitar 32,8 – 88,8 persen), sementara pasien dengan gejala COVID-19 memiliki rata-rata pengurangan sebesar 76,2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan level antibodi terutama IgG dalam fase awal penyembuhan memiliki dampak terhadap daya tahan tubuh pada OTG. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, baik pasien asimtomatik maupun dengan gejala COVID-19, sama-sama mengalami penurunan level IgG pada fase awal penyembuhan.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru