Beijing 'Panen' 22 Kasus Baru COVID-19 Usai Lakukan Tes Massal
Reuters
Dunia

Klaster virus corona terbaru di Beijing berasal dari pasar Xinfadi. Klaster baru ini menimbulkan kekhawatiran merebaknya pandemi COVID-19 di Tiongkok setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam.

WowKeren - Pemerintah Beijing melaporkan 22 kasus baru infeksi virus corona (COVID-19) pada Minggu (21/6) waktu setempat setelah melakukan tes massal terhadap warganya.

Dilansir dari CNN pada Senin (22/6), selain 22 kasus baru positif COVID-19, ditemukan pula tiga kasus yang dicurigai dan tiga orang tanpa gejala. Dengan angka ini, Beijing mencatat total angka 227 kasus positif COVID-19 sejak 11 Juni lalu.

Klaster virus corona terbaru di Beijing berasal dari pasar Xinfadi. Di pasar ini dilakukan pengolahan ikan salmon impor. Dari mana salmon berasal, sejauh ini belum jelas. Tiongkok sendiri mengimpor ikan salmon dari sejumlah negara, antara lain Norwegia, Chile, Australia, Kanada, dan Kepulauan Faroe.

Pasar yang juga menjual daging dan makanan laut itu telah ditutup sejak Sabtu (13/6) lalu. Wabah telah menyebar ke provinsi Liaoning dan Hebei, di mana total lima kasus baru ditemukan sebagai kontak dekat pasien di Beijing.


Selain pasar Xifandi, pemerintah Beijing juga menutup beberapa blok pemukiman di selatan ibu kota Tiongkok itu. Sekitar 10 ribu pedagang dan pekerja di pasar tersebut kini akan dites secepatnya untuk melacak infeksi corona. Tiongkok juga secara resmi memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) ketat kota Beijing dan melakukan pengujian massal virus corona.

Klaster baru di Beijing ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya pandemi COVID-19 di Tiongkok setelah beberapa bulan terakhir berhasil diredam. Sejumlah sekolah telah kembali ditutup untuk mencegah penyebaran. Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian.

Kondisi ini juga memicu kekhawatiran atas keamanan pasokan makanan di seantero Beijing. Virus terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengolah salmon impor. Pemerintah Beijing menyarankan agar warga membuang makanan laut beku dan produk kacang yang dibeli dari Pasar Xinfadi.

"Hasil pelacakan akan dibandingkan dengan analisa dari negara lain, untuk bisa melacak garis asal-usul virus corona bersangkutan," ujar pejabat kesehatan di Beijing. Otoritas setempat mengatakan data tersebut telah diserahkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu, ahli Epidemiologi dari Center for Disesase Control and Prevention (CDC) Tiongkok, Liu Xiaofeng, mengatakan bahwa meski wabah baru tengah dikendalikan, namun Beijing akan tetap menghadapi beberapa kasus baru ke depan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru