Usai Berseteru dengan Australia Hingga India, Tiongkok Kini Berselisih dengan Brasil Akibat Corona
Getty Images
Dunia

Tiongkok menahan sebelas ton peralatan medis ke Brasil sejak April karena masalah diplomatik. Padahal, Brasil membutuhkan peralatan medis itu untuk melawan kasus COVID-19 yang terus melonjak.

WowKeren - Belum reda perseteruan dengan Australia, AS, hingga India, rupanya kini hubungan Tiongkok dengan Brasil ikut merenggang. Pasalnya, Tiongkok telah menahan sebelas ton peralatan medis ke Brasil sejak April karena masalah diplomatik.

Dilansir dari media Brasil Folha De S. Paulo, sebelas ton peralatan medis tersebut adalah salah satu dari banyak kiriman yang menunggu izin birokrasi Tiongkok pada saat Brasil sangat membutuhkan ventilator dan alat pelindung diri untuk melawan kematian akibat virus corona yang terus melonjak.

Dalam hitungan minggu, kasus positif COVID-19 di negeri Samba tersebut telah melonjak hingga hampir satu juta dengan jumlah kematian mencapai 50 ribu orang dalam satu atau dua hari. Padahal sejak berhasil mengendalikan wabah, Tiongkok telah mengirim pasokan dan peralatan medis ke sejumlah negara untuk membantu memerangi pandemi termasuk Chili, Kolombia, Venezuela, dan Argentina di Amerika Selatan.

Disebutkan bahwa perselisihan antara Brasil dan Tiongkok ini bermula saat surat kabar Brasil O Globo menerbitkan opini redaksi Li Yang, konsul jenderal Tiongkok di Rio de Janeiro, sebagai tanggapan atas komentar Anggota Kongres sekaligus putra Presiden, Eduardo Bolsonaro, yang menyebut virus corona sebagai "Virus China".

Komentar anak Presiden Jair Bolsonaro itu membuat Tiongkok enggan memasok bantuan medis yang sangat dibutuhkan Brasil. Li Yang mengecam putra Bolsonaro, yang juga pengagum Presiden AS Donald Trump, dan menuduh anggota Kongres muda itu telah dicuci otak oleh Amerika Serikat.


"Jika ada negara yang bersikeras menjadi musuh Tiongkok, kita akan menjadi musuhnya yang paling canggih!" kata Li Yang.

Di saat sama, kedutaan besar Tiongkok di Brasil mengecam sebuah cuitan dari Menteri Pendidikan Abraham Weintraub, yang menyebut Tiongkok mengambil untung dari pandemi. Weintraub dalam cuitannya menghubungkan virus corona dengan "rencana dominasi dunia" Beijing.

Awal April lalu, Menteri Kesehatan Brasil saat itu, Luiz Henrique Mandetta, mengatakan upaya negaranya membeli 15 ribu ventilator dari Tiongkok gagal, dan pemerintah sekarang sedang menjajaki opsi untuk memproduksi perangkat-perangkat tersebut dari dalam negeri. "Secara praktis semua pembelian peralatan dari Tiongkok tidak disetujui," katanya dalam konferensi pers, seminggu sebelum dipecat Presiden Brasil Jair Bolsonaro karena perbedaan pandangan dalam menanggulangi pandemi corona di Brasil.

Sedangkan Gubernur Brasil telah menggunakan cara-cara untuk mengimpor peralatan medis dengan menghindari rute reguler melalui Eropa dan AS, dan bahkan melewati pemerintah federal. Pekan lalu, 650 ventilator buatan Turki telah mencapai Sao Paulo, kota terbesar dan paling parah terdampak di Brasil untuk meredam COVID-19. Total Brasil telah memesan 1,500 ventilator guna menanggulangi wabah.

Di sisi lain, Brasil dan Tiongkok sendiri sebenarnya menjadi negara yang tergabung dalam blok BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan), yang merupakan mitra dagang yang kuat, terutama di era perang dagang antara AS dan Tiongkok.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait