Tak Perlu Tes Swab, Inggris Lakukan Uji COVID-19 Hanya Lewat Air Liur
AP
Health

Alih-alih melakukan tes swab yang membuat banyak orang tidak nyaman, partisipan hanya perlu memasukkan sampel liur ke dalam wadah. Hasil tes ini akan diterima dalam waktu 48 jam.

WowKeren - Inggris tengah mengembangkan rangkaian pengujian COVID-19 mingguan dengan menggunakan tes air liur tanpa swab. Pengujian ini diharapkan dapat menghasilkan cara yang lebih mudah, sederhana, dan cepat untuk mendeteksi penyebaran virus corona.

"Pengujian air liur berpotensi mempermudah orang-orang untuk melakukan tes virus corona di rumah, tanpa harus menggunakan swab," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock dalam pernyataan resminya. "Uji coba ini juga akan membantu kita mengetahui apakah pengujian rutin di rumah dapat menemukan kasus virus lebih awal," lanjutnya menambahkan.

Tes tersebut tidak menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) standar, yang oleh ahli disebut dapat meloloskan kasus akibat kesalahan dalam pengambilan sampel dari belakang tenggorokan menggunakan alat nasopharyngeal swab.

Sebaliknya, Inggris menggunakan sebuah teknik berbeda yang disebut sebagai RT-Lamp dalam percobaan tes liur ini, yang menurut pemerintah terbukti sangat menjanjikan. Program percontohan itu akan melibatkan validasi lebih jauh terkait teknik RT-Lamp terhadap usap PCR.


Alih-alih melakukan tes swab yang membuat banyak orang tidak nyaman, partisipan akan memasukkan sampel liur ke dalam wadah. Hasil tes akan diterima dalam 48 jam, sebagaimana pernyataan pemerintah Inggris.

Dilaporkan ada lebih dari 14 ribu dokter, pekerja medis, pekerja esensial, hingga staf universitas di kota Southampton yang akan berpartisipasi dalam percobaan yang menggunakan tes yang dikembangkan oleh perusahaan Optigene ini.

Program percontohan itu akan diadakan bersama oleh Universitas Southampton dan layanan kesehatan negara, dan jaringan pelayanan publik di Hampshire yang lebih luas. Program percontohan akan berjalan selama empat pekan dan melakukan tes terhadap partisipan secara mingguan, kata pemerintah Inggris, dengan total 30 ribu hingga 40 ribu tes.

Sementara itu, pemerintah Inggris juga mengatakan tengah menjajaki potensi tes virus corona lain yang berbasis liur tanpa swab dengan sejumlah perusahaan lainnya termasuk Chronomics, Avacta, MAP Science dan Oxford Nanoimaging. Selain itu, Inggris juga bekerja dengan pemasok seperti DNA Genotek, International Scientific Supplies Ltd, Isohelix, serta produsen terdepan lainnya, untuk mengembangkan satu set alat pengumpul air liur yang dipesan lebih dahulu dan meningkatkan produksi untuk produk yang dapat digunakan dengan tes PCR yang telah ada.

Di sisi lain, Inggris menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Hingga berita ini ditulis, Inggris telah mengonfirmasi sebanyak 305,289 kasus, dengan 42,647 pasien meninggal.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait