Ditemukan di Air Limbah, Peneliti Sebut COVID-19 di Italia Sudah Ada Sejak Desember 2019
fitriananda.com
Dunia

Ilmuwan Italia menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 telah berada di negara tersebut sebelum kasus pertama dikonfirmasi pada pertengahan Februari 2020. Hasil ini didapatkan setelah menganalisa air limbah warga.

WowKeren - Sejak munculnya wabah virus corona (COVID-19), para peneliti dunia melakukan penelitian terhadap virus mematikan tersebut. Adanya yang meneliti untuk menemukan vaksin, adapula yang melakukan penelitian demi menemukan sumber virus tersebut berasal.

Baru-baru ini, para ilmuwan Italia menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 telah berada di negara tersebut sebelum kasus pertama dikonfirmasi. Para ilmuwan mengklaim bahwa temuan itu diketahui setelah menganalisa air limbah warga.

Cara yang dilakukan para ilmuwan Italia itu merupakan cara yang kurang populer dalam melacak virus. Namun, temuan dengan metode itu dapat membantu mereka memahami asal-usul virus dan bagaimana penyebarannya di seluruh negeri.

Dikutip dari New Atlas, metode itu dikenal sebagai epidemiologi berbasis air limbah dan dipandang sebagai alat yang akan berperan penting untuk memerangi COVID-19. Para ilmuwan menggunakan analisis air limbah untuk memantau wabah penyakit, bersama dengan ancaman lain terhadap kesehatan masyarakat seperti kenaikan superbug atau tingkat obesitas.

Dengan menganalisis sampel limbah di laboratorium, para ilmuwan dapat mencari fragmen RNA dari virus dan menentukan apakah itu beredar di komunitas tertentu. Di Italia, para ilmuwan di Institut Kesehatan Nasional Italia (ISS) menggunakan teknik-teknik ini untuk secara retrospektif memeriksa 40 sampel limbah di Milan dan Turin. Dimana sampel diambil pada Oktober hingga Februari.


Dalam penelitian itu, mereka menemukan jejak genetik SARS-CoV-2 dua bulan sebelum kasus pertama terdeteksi secara resmi yaitu pertengahan Februari. Para pejabat mengatakan bahwa temuan itu dapat membantu para ilmuwan menentukan bagaimana virus itu bertahan di Italia.

Dilansir Anadolu, air limbah dari dua kota utara Italia, yakni Milan dan Turin mengandung jejak virus corona baru bulan Desember 2019. Temuan itu diperoleh setelah peneliti meneliti 40 sampel limbah yang dikumpulkan dari pabrik pengolahan air di Italia utara antara Oktober dan Februari.

Lebih rinci, para ilmuwan menyatakan Milan dan Turin memiliki jejak genetik virus COVID-19 pada 18 Desember. Sedangkan limbah dari kota Bologna mulai menunjukkan jejak virus corona pada akhir Januari.

Sementara itu, kasus COVID-19 non-impor pertama di Italia didiagnosis di kota kecil Codogno, di wilayah Lombardy, pada akhir Februari. Kota itu menjadi 'zona merah' pertama di Italia, diikuti oleh sembilan di wilayah Lombardy dan Veneto yang lokasinya berdekatan. Hingga akhirnya Italia memutuskan untuk melakukan lockdown pada bulan Maret.

Sebelumnya, uji coba air limbah juga dilakukan oleh negera lain seperti Brisbane, Australia. Para ilmuwan yakin teknologi itu dapat menawarkan cara yang murah dan efisien untuk mendeteksi COVID-19.

Berdasarkan informasi, ISS akan memulai proyek percontohan bulan depan dengan memantau air limbah di beberapa resor wisata Italia dan bahkan melihat penerapan sistem pemantauan nasional akhir tahun.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait