Tiongkok Geram Trump Sebut Virus Corona sebagai 'Kung Flu'
AP
Dunia

Istilah 'Kung Flu' sendiri muncul saat Trump menghadiri kampanye pilpres di Tulsa, Oklahoma, akhir pekan lalu, di mana ia kembali membuat komentar tentang pandemi COVID-19.

WowKeren - Pemerintah Tiongkok rupanya tak ingin tinggal diam soal pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut virus corona dengan istilah "Kung Flu". Menanggapi olokan dari Trump tersebut, Beijing menegaskan bahwa komunitas internasional telah menentang istilah atau sebutan demikian yang bertujuan menyudutkan pihak-pihak tertentu.

"WHO dan komunitas internasional secara tegas menentang untuk menghubungkan virus dengan negara dan wilayah tertentu serta stigmatisasi. Tiongkok dengan tegas menentang pernyataan apa pun yang menggunakan isu asal virus untuk menstigmatisasi orang lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian.

Zhao lantas menambahkan bahwa masyarakat AS sendiri mengkritik penggunaan istilah-istilah semacam itu. "Kami telah mencatat, banyak orang berwawasan luas di AS secara terbuka mengecam penggunaan epidemi untuk menstigmatisasi orang lain dan membuat pernyataan rasialis," ujarnya lagi.

Di sisi lain, istilah "Kung Flu" sendiri muncul saat Trump menghadiri kampanye pilpres di Tulsa, Oklahoma, akhir pekan lalu, di mana ia kembali membuat komentar tentang pandemi COVID-19. Pada momen tersebut, Presiden 74 tahun itu menyebut virus corona dengan istilah "Kung Flu". Trump mengatakan, virus corona adalah penyakit yang memiliki banyak nama dalam sejarah.


"Saya bisa beri nama Kung Flu. Saya dapat memberi 19 versi nama yang berbeda. Banyak yang menyebutnya virus, banyak menyebutnya flu, apa bedanya?" kata Trump. Sebelumnya Trump sempat menuai kritik karena menyebut virus corona dengan istilah "virus China".

Pemerintah AS memang selalu menyalahkan Tiongkok selama pandemi COVID-19. Menlu AS, Mike Pompeo, sempat menyerukan penyelidikan asal-usul virus corona yang diduga bocor dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok. AS juga menuding Negeri Tirai Bambu tidak transparan dan sengaja menyembunyikan informasi tentang virus tersebut pada negara lainnya, sehingga pandemi corona tak bisa langsung diatasi.

Bahkan pada bulan lalu, Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat keluar dari WHO karena ia berpandangan organisasi kesehatan dunia itu tidak cukup agresif dalam menghukum Tiongkok karena menyesatkan informasi tentang virus corona.

Sementara Tiongkok sendiri selalu membantah tudingan tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, menegaskan bahwa WHO telah melakukan penyelidikan dan menyatakan tidak ada bukti nyata yang mengindikasikan bahwa COVID-19 dibuat di negeri Tirai Bambu.

Sejauh ini, virus corona sendiri telah menginfeksi lebih dari 9,1 juta penduduk di seluruh dunia. Dari angka tersebut, sebanyak lebih dari 474 ribu orang dinyatakan meninggal dunia, dengan kesembuhan pasien mencapai 4,937,277 jiwa.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru