Sekjen PBB Akui Frustrasi Hadapi Pandemi Corona, Sebut Koordinasi Global Sangat Lemah
Dunia

Sekjen PBB, Antonio Guterres, menilai sikap sejumlah negara yang bertindak sendiri-sendiri justru membuat situasi kian tak terkendali. Ia mengatakan koordinasi global adalah kunci memerangi pandemi ini.

WowKeren - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengaku frustasi melihat lemahnya koordinasi global memerangi pandemi virus corona (COVID-19). Gutteres memperingatkan perlunya kebijakan yang melibatkan banyak negara untuk mengalahkan virus corona.

Menurutnya, sikap sejumlah negara yang bertindak sendiri-sendiri justru membuat situasi kian tak terkendali. Ia mengatakan koordinasi global adalah kunci memerangi pandemi ini. "Kurangnya koordinasi di antara negara-negara dalam menanggapi COVID-19 membuat situasi menjadi di luar kendali," ujar Guterres, sebagaimana dilansir dari CNN pada Rabu (24/6).

Guterres juga mengatakan koordinasi global membuat negara-negara menyusun kapasitas secara terkoordinasi untuk mendapatkan perawatan, mekanisme pengujian, dan vaksin yang bisa diakses oleh semua orang. Menurutnya, koordinasi global membuat negara-negara siap menghadapi dampak ekonomi dan sosial dari COVID-19, termasuk meningkatnya angka pengangguran, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia.

"Saya frustasi, tentu saja, dengan kurangnya kerja sama internasional saat ini. Tetapi saya berharap generasi baru dapat membuat perubahan di masa depan," ujarnya manambahkan.


Namun menurutnya, seruan berulang-ulang yang dilakukan PBB dan WHO untuk bahu membahu memerangi COVID-19 belum memberikan perubahan signifikan dalam upaya menangani virus corona. Ia menyebut telah berulang kali mengatakan jika COVID-19 merupakan tantangan global terbesar sejak Perang Dunia II.

"Saya pikir kita perlu merasa rendah hati untuk memahami peluang, dan memahami peluang perlu ada sikap solidaritas dan persatuan (dalam memerangi virus)," katanya.

Seperti diketahui, koordinasi antar-negara dalam menghadapi pandemi ini memang bisa dibilang sangat lemah. Bahkan, AS terang-terangan menghentikan semua pendanaan untuk WHO dengan berulang kali mengatakan jika lembaga tersebut gagal menangani pandemi corona. Presiden Donald Trump bahkan menuding WHO berada di bawah kendali Tiongkok sehingga penyebaran virus corona massif ke seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Sementara itu, secara global pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari 9,3 juta jiwa di seluruh dunia. Angka kematian akibat virus ini mencapai lebih dari 479 ribu, dan pasien sembuh menyentuh angka 5 juta jiwa. Saat ini, kasus aktif COVID-19 dilaporkan mencapai 3,832,697 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru