Apresiasi Pekerja, Inggris Naikkan Gaji Pegawai yang Bekerja Selama Pandemi Corona
Dunia

Pemerintah Inggris akan menaikkan gaji sekitar juta pekerja sektor publik yang bekerja selama pandemi COVID-19 berlangsung. Adapun pekerja yang dimaksud adalah polisi, dokter, guru, hingga staf rumah sakit.

WowKeren - Sejumlah negara tengah mengalami krisis ekonomi akibat "hantaman" wabah virus corona (COVID-19). Meski begitu hampir satu juta pekerja sektor publik di Inggris akan mendapatkan kenaikan gaji di atas inflasi.

Dilansir Reuters, pemerintah Inggris mengatakan kebijakan ini diambil sebagai apresiasi atas pekerjaan mereka selama pandemi COVID-19. Seperti yang diketahui, Inggris merupakan negara di Eropa yang cukup parah terdampak virus corona, dengan jumlah kematian lebih dari 45.000 orang.

Krisis ini menunjukkan bahwa masyarakat yang mengkritisi fungsi negara adalah mereka yang mendapatkan bayaran rendah. Guru akan mendapatkan bayaran terbesar dengan kenaikan 3,1 persen, sementara dokter dan dokter gigi akan mendapatkan kenaikan 2,8 persen.

Anggota polisi akan mendapatkan kenaikan 2,5 persen dan anggota pasukan bersenjata akan mendapatkan kenaikan 2 persen. Sedangkan lebih dari satu juta perawat dan staf rumah rumah sakit telah menyetujui pembayaran terpisah sebesar 4,4 persen tahun ini.


"Beberapa bulan terakhir ini telah menggarisbawahi apa yang kita ketahui -- bahwa pekerja sektor publik kita memberikan kontribusi penting bagi negara kita dan bahwa kita dapat bergantung kepada mereka ketika kita membutuhkannya," kata Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak, Selasa (21/7).

Diketahui, pertumbuhan upah di Inggris melambat sebelum COVID-19 bahkan mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dalam 3 bulan hingga akhir Februari. Lalu saat mengalami krisis, kembali terjadi penurunan -0,3 persen pada Maret-Juni.

Ini merupakan angka negatif pertama sejak tahun 2014 lalu. Inflasi turun ke level terendah 4 tahun sebesar 0,5 persen pada bulan Mei, sebelum akhirnya meningkat perlahan ke 0,6 persen pada bulan Juni.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikritik atas responsnya terhadap krisis, dengan partai oposisi dan sejumlah ilmuwan mengatakan pemerintah terlalu lambat mengambil keputusan lockdown, terlalu lambat melakukan testing secara luas, dan tidak jelas dalam menyampaikan pesan. Meski begitu, Johnson berharap dapat menghidupkan kembali keberuntungannya dengan kembali pada janjinya untuk fokus pada buruh nasional yang mendukungnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru