Pada dasarnya, tidak mengumumkan jumlah kasus harian bukanlah masalah besar. Namun, pemerintah harus tetap transparan dalam memberikan data dan informasi terbaru
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 24 Juli 2020 - 09:15 WIB
WowKeren - Pemerintah kini tak lagi mengumumkan update jumlah kasus harian positif melalui siaran pers seperti sebelumnya. Kebijakan ini pun menuai beragam reaksi.
Salah satunya dari relawan yang juga pencetus KawalCovid19.id Elina Ciptadi. Elina menilai jika pemerintah hanya cenderung menyampaikan narasi positif maka justru akan berdampak negatif pada masyarakat.
Masyarakat, dikatakannya justru akan bersifat semakin abai terhadap penyebaran COVID-19. "Yang banyak keluar sekarang itu kan narasi positif, kami khawatirkan membuat masyarakat tidak waspada, jadi menggampangkan," kata Elina dilansir CNN Indonesia, Jumat (24/7).
Elina menilai jika pada dasarnya, tidak mengumumkan jumlah kasus harian bukanlah masalah besar. Namun, pemerintah harus tetap transparan dalam memberikan data dan informasi terbaru. Terutama terkait risiko saat menanggulangi pandemi.
"Yang penting buat kami komunikasi risikonya itu tetap jalan, tidak ada konferensi persnya pun jika ada update data laporan (analisis) tidak apa-apa," ujar Elina menjelaskan. "Sekarang kan seminggu sekali konferensi pers, nah kita beri kesempatan saja semoga informasinya lebih jelas."
Di era pandemi seperti sekarang ini, informasi terkait perkembangan COVID-19 sangat diperlukan oleh masyarakat. Ia berharap meskipun pemerintah pusat sudah tak lagi mengumumkan setiap hari, pemerintah daerah tetap menginformasikan data terkait pasien COVID-19 sedetil mungkin.
"Kami harap pemerintah di tiap daerah mengungkap data berapa orang yang telah dites, berapa suspek yang diisolasi, berapa yang sudah selesai diisolasi," lanjutnya. "Karena ini untuk melihat wajah COVID-19 di Indonesia."
Karena pemerintah tak lagi mengumumkan jumlah kasus harian, sebagai gantinya publik diminta untuk mengakses website covid19.go.id jika ingin mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan COVID-19. Tentu saja, hal ini juga menuai kritik. Sebab tak semua masyarakat bisa mengakses portal tersebut.
Sementara itu, Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah meminta masyarakat untuk tak hanya terpaku pada angka-angka dalam memantau perkembangan kondisi COVID-19 di Tanah Air, namun juga laju insidensi.
(wk/zodi)
