WHO menyebut Pulau Jawa berkontribusi hingga 57 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia. Pernyataan ini selaras dengan tidak adanya lagi zona hijau dari segi kasus aktif di Jawa.
- Elvariza Opita
- Jumat, 24 Juli 2020 - 12:36 WIB
WowKeren - Perkembangan wabah COVID-19 di Indonesia tengah menjadi sorotan dunia. Bertambah nyaris 2 ribu kasus positif tiap hari, saat ini Indonesia menjadi peringkat ke-24 dunia dari segi jumlah kasus positif yang sudah dikonfirmasi.
Perkembangan ini turut disoroti pula oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang secara spesifik fokus pada Pulau Jawa. Sebab menurut WHO Pulau Jawa berkontribusi sampai 57 persen dari total kasus COVID-19 yang dilaporkan Indonesia.
"Per 22 Juli, sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah di Jawa Timur dan Jakarta, diikuti Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara," kata WHO dalam laporannya, dilansir dari Detik Health pada Jumat (24/7). "Jawa berkontribusi 57 persen dari total kasus."
Pernyataan WHO ini selaras dengan kondisi perkembangan zonasi COVID-19 di Pulau Jawa. Dilansir dari unggahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Twitter, memang tampak tak ada lagi zona hijau di Pulau Jawa.
Sebagai informasi, zonasi di peta yang diunggah BNPB berbeda. Yang diunggah ini disesuaikan dengan jumlah kasus aktif alih-alih akumulatif, atau dengan kata lain pasien-pasien COVID-19 yang masih dalam perawatan, baik secara mandiri maupun di rumah sakit.
Dan ternyata, saat ini sudah tidak ada lagi zona hijau di Pulau Jawa. Dari 6 provinsi yang ada, ada 4 yang terpulas merah, serta 2 lainnya sekarang status risiko rendah atau zona kuning, yakni Banten dan DI Yogyakarta.
Padahal pada awal-awal "berpindahnya" episentrum wabah dari DKI Jakarta ke Jawa Timur, DI Yogyakarta menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang masih berstatus zona aktif hijau. Namun dengan dengan total 146 kasus aktif, maka DI Yogyakarta sudah menyusul Banten menjadi zona kuning di Jawa.
Menilik ke belakang, pada Senin (20/7) kemarin DI Yogyakarta juga masih tercatat sebagai zona hijau dengan 100 kasus aktif. Namun pertambahan sampai 23 kasus aktif pada Selasa (21/7) membuat provinsi di bagian selatan Pulau Jawa itu "turun peringkat" jadi zona kuning.
(wk/elva)