Pemerintah RI Tidak Akan Tambah Anggaran Dana COVID-19 Karena Hal Ini
Nasional

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengungkapkan bahwa realisasi anggaran COVID-19 belum optimal karena baru terbelanjakan 19 persen dari total anggaran sebesar Rp 695 triliun.

WowKeren - Pemerintah tidak akan menambah besaran stimulus COVID-19 yang telah ditetapkan sebesar Rp 695 triliun. Hal ini disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin.

Jumlah stimulus COVID-19 tersebut dipastikan cukup untuk mendanai berbagai program pemulihan kesehatan dan juga ekonomi. Budi juga menyatakan bahwa anggaran tersebut cukup untuk menjadi stimulan bagi perekonomian nasional pada 2021 mendatang.

"Stimulus sampai akhir tahun Rp 695 triliun belum terpakai semua. Jadi kita punya room (ruang) cukup banyak, mengganjal lambatnya ekonomi karena pandemi," ungkap Budi pada Rabu (29/7). "Dan untuk tahun depan ruang fiskal kita cukup. Kami persiapkan mengajukan dan kita sudah menganggarkan ruang fiskal cukup untuk mengganjal aktivitas ekonomi tahun depan."

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa pemulihan kesehatan dan ekonomi imbas pandemi ini juga akan bergantung pada penemuan vaksin COVID-19. Semakin cepat vaksin COVID-19 ditemukan, maka dipastikan pemulihan ekonomi juga akan berlangsung semakin cepat.


Dengan begitu, pemerintah tidak akan kerepotan menyiapkan dana serupa pada 2021 mendatang dan ekonomi akan kembali berjalan normal. "Pemerintah juga mengamati kemungkinan adanya vaksin, tapi kita juga persiapkan kalau nanti implementasi (vaksinnya) butuh waktu," terang Budi.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo kerap menyoroti masih minimnya serapan anggaran COVID-19. Dalam rapat terbatas pengarahan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelar secara online pada Senin (27/7), Jokowi mengungkapkan bahwa realisasi anggaran COVID-19 belum optimal karena baru terbelanjakan 19 persen dari total anggaran.

"Mengenai penyerapan stimulus penanganan COVID ini masih belum optimal dan kecepatannya masih kurang," ujar Jokowi. "Ini perlu data terakhir yang saya terima tanggal 22 Juli, dari total stimulus penanganan COVID yakni sebesar Rp 695 triliun yang terealisasi baru Rp 136 triliun. Artinya baru 19 persen."

Jokowi juga mengungkapkan bahwa realisasi anggaran COVID-19 untuk sektor kesehatan kini baru mencapai tujuh persen. Sedangkan realisasi anggaran di sektor insentif baru mencapai 13 persen.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait