Masuk Jurang Resesi, Ekonomi Uni Eropa Anjlok 11,9 Persen Akibat COVID-19
Pixabay
Dunia

Perekonomian Uni Eropa anjlok hingga minus 11,9 persen pada kuartal kedua 2020. Angka tersebut bahkan lebih para dibanding Perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) minus 3,2 persen pada kuartal pertama.

WowKeren - Sejumlah negara menghadapi ancaman resesi akibat pandemi COVID-19. Bahkan perekonomian beberapa negara maju seperti Jepang, Korea Selatan hingga Amerika Serikat pun turut nyungsep.

Diketahui, ekonomi Uni Eropa minus 11,9 persen pada kuartal kedua, realisasi terparah usai minus 3,2 persen pada kuartal pertama. Hal ini dibuktikan dari data Perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) benua biru tersebut.

Dikutip dari CNN, survei aktivitas bisnis terbaru menunjukkan bahwa ekonomi negara-negara Eropa dalam mode pemulihan. Namun, momok peningkatan kasus virus corona semakin terlihat.

Robert Koch Institute, pusat kendali penyakit Jerman, mengungkap lonjakan kasus positif virus corona baru-baru ini sangat mengkhawatirkan. Di Prancis juga mencatat kasus harian baru virus corona mendaki ke tingkat serupa saat penutupan wilayah pertama kali dilonggarkan pada awal Mei lalu. Prancis mencatat kenaikan kasus bersama Spanyol dan Italia.


Melihat kenyataan itu, Inggris pun kembali menerapkan langkah karantina bagi para pelancong yang datang ke negaranya. Langkah ini dianggap akan memperlambat upaya pemulihan di tengah resesi negara-negara Eropa.

Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, melaporkan PDB-nya minus 10,1 persen pada kuartal kedua. Jerman masuk ke jurang resesi setelah PDB negaranya tercatat minus 2,2 persen pada kuartal sebelumnya. Ekonomi Prancis, Italia, dan Spanyol lebih terpukul lagi dengan perolehan PDB masing-masing minus 13,8 persen, 12,4 persen, dan 18,5 persen.

Bahkan, Ekonom Senior ING Bert Coliin menuturkan kesenjangan ekonomi antara Spanyol dan negara-negara Eropa cukup meresahkan. "Spanyol tampaknya akan mengalami penurunan yang berkepanjangan," ujarnya.

Sebelumnya, Amerika Serikat juga masuk ke jurang resesi. Pada Kuartal II 2020, produk domestik bruto (PDB / GDP) negara adidaya itu mengalami kontraksi sampai 32,9 persen. Hal ini merupakan kontraksi yang terparah yang pernah dialami AS, dengan Kuartal I 2020 mencatatkan minus 5 persen.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait