Sebelumnya, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab telah meminta bantuan dari dunia internasional untuk mengatasi dampak ledakan yang menewaskan puluhan jiwa tersebut.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 05 Agustus 2020 - 13:13 WIB
WowKeren - Ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8) waktu setempat cukup menggemparkan dunia. Tragedi itu terjadi di tengah krisis ekonomi dan pandemi COVID-19 yang melanda negara tersebut.
Insiden tersebut menyebabkan sedikitnya 78 orang meninggal dan ribuan lainnya luka-luka. Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun menyampaikan duka dan simpati yang mendalam pada para korban.
"Kepada Dubes RI yang juga Ketua PP Muhammadiyah," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir melalui keterangan tertulisnya, Rabu (5/8). "Pak Hajriyanto Y Thohari bersama keluarga, seluruh staf KBRI, para mahasiswa dan pelajar, serta WNI di Beirut/Lebanon, semoga diberi perlindungan dan keselamatan oleh Allah SWT."
Lebih jauh, Haedar berharap agar pemerintah Indonesia mau mengulurkan tangan untuk membantu Lebanon melalui musibah ini sebagai bentuk solidaritas. "Kepada Pemerintah RI kiranya dapat memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan untuk pemerintah dan rakyat Lebanon sebagaimana mestinya sebagai wujud solidaritas antarbangsa," ujarnya melanjutkan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Lebanon telah meminta bantuan dari negara-negara lainnya untuk mengatasi dampak ledakan tersebut. Sebab selama ini Lebanon sendiri sudah dalam kondisi yang pelik menghadapi krisis ekonomi serta penularan pandemi COVID-19.
"Saya dengan sangat memohon ke semua negara, saudara sekalian, untuk membantu kami menghadapi luka yang dalam ini," kata Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dilansir Aljazeera, Rabu (5/8).
Meski belum diketahui secara pasti namun penyebab ledakan diduga berkaitan dengan keberadaan 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang pelabuhan. Bahan kimia yang mudah meledak ini telah tersimpan di sana selama 6 tahun.
Ledakan yang terjadi telah meluluh-lantakkan kondisi di sekitar pelabuhan. Sebagian besar area pelabuhan mengalami kerusakan serta menghancurkan bangunan-bangunan di penjuru ibu kota.
(wk/zodi)
