Jaga Kesehatan, Faktor Ini Buat Penderita Diabetes Alami Dampak Fatal Jika Kena Corona
Health

Diabetes dilaporkan menjadi penyakit penyerta terbanyak yang ditemukan pada pasien virus corona dan bisa berdampak fatal. Terungkap, ini faktor-faktor penyebabnya.

WowKeren - Gejala virus corona (COVID-19) yang menginfeksi seseorang memiliki gejala yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sebagian besar orang tidak menunjukkan gejala COVID-19 (orang tanpa gejala/OTG) dan ada juga yang menunjukkan gejala ringan saja seperti demam, batuk, hingga sakit tenggorokan.

Namun, virus corona dapat berubah menjadi sangat mematikan jika menyerang seseorang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Adapun sejumlah komorbid. yang berbahaya jika terinfeksi virus corona adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru, TBC, gangguan napas, penyakit ginjal, asma, penyakit hati, gangguan imun, kanker, dan hamil.

Dinas Kesehatan Jakarta telah melaporkan jika diabetes menjadi komorbid paling tinggi pada pasien virus corona di wilayah ibu kota. Dilaporkan setidaknya 700 hingga 800 orang penderita diabetes di Jakarta positif terinfeksi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan pihaknya telah mencatat ada total 260.000 pengidap diabetes di ibu kota. Sebanyak 3,4 persen diantaranya diketahui terpapar COVID-19. Sedangkan total kasus virus corona di DKI hingga Rabu (5/8) telah mencapai lebih dari 23 ribu orang.

Virus Corona

Berbagai Sumber

”Kalau data dari kita yang masuk, pasien diabetes yang terpapar COVID-19 berjumlah 500-600. Itu sudah teridentifikasi pada sistem,” ungkap Widyastuti seperti dilansir dari Detik, Rabu (5/8). “Sedangkan total kasus virus corona di DKI hingga Rabu (5/8) telah mencapau lebih dari 23 ribu orang.”

Diabetes atau diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang terjadi karena pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin yang cukup. Akibatnya, pankreas tidak mampu menggunakan insulin yang telah diproduksi tubuh secara efektif.

Lantas bagaimana diabetes ini bisa memperburuk kondisi seseorang yang terkena virus corona? Seorang dokter dokter spesialis endokrin, Roy Panusunan Sibarani menjelaskan bagaimana penderita diabetes yang terinfeksi virus corona dapat menunjukkan gejala fatal.

Penderita diabetes diteliti memiliki imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang rendah. Roy bahkan menyatakan jika penderita diabetes yang terinfeksi COVID-19 hampir sulit untuk diselamatkan nyawanya karena telah begitu rentan.

”Kalau dia kena diabetes dan COVID-19, itu sudah fatal, nggak bisa kita tolong,” jelas dr Roy melalui diskusi daring Konferensi Pers Virtual seperti dilansir dari Detik, Rabu (5/8). “Orang diabetes itu imunitasnya rendah, lalu dimasukin COVID-19 akan semakin rentan.”

”Jadi apabila seseorang yang memiliki penyakit diabetes terpapar virus COVID-19, maka mereka memiliki potensi lebih besar untuk mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi,” sambungnya. “Hal ini dikarenakan fluktuasi level gula darah dan kemungkinan adanya komplikasi diabetes lainnya.”

Roy kemudian membeberkan 4 faktor yang menyebabkan penderita diabetes dapat mengalami dampak fatal jika terinfeksi virus corona. Berikut keempat faktornya:

1. Pembuluh Darah Rusak

Pembuluh Darah

Berbagai Sumber

Sebagian penderita diabetes yang sudah lama atau parah berpotensi mengalami kerusakan pembuluh darah. Dampak dari kerusakan pembuluh darah ini dapat menyerang seluruh tubuh hingga menyebabkan organ-organ lainnya rusak, seperti jantung hingga ginjal.


2. Imunitas Menurun

Seseorang yang menderita penyakit diabetes memang memiliki sistem daya tahan tubuh yang rendah. Pasalnya, diabetes membuat gula darah seseorang menjadi tinggi. Dalam kondisi ini, kemampuan sel-sel yang berpengaruh dalam menciptakan zat-zat imunitas justru akan berkurang. Oleh sebab itu, tubuh akan kesulitan dalam melawan virus yang masuk dan dapat menyebabkan kematian.

3. Faktor Usia

Lansia

Berbagai Sumber

Para penderita diabetes rata-rata telah berusia lanjut. Kebanyakan penderita diabetes memiliki umur di atas 60 tahun dimana faktor ini semakin membuat kesehatan tubuh semakin rentan dan memburuk. Jika terinfeksi virus corona, maka risiko kematian juga semakin meningkat.

”Contohnya nggak mau minum, usia segitu (lansia) biasanya jarang minum,” jelas Roy. “Akibatnya akan membuat stres bertambah, lalu penyakit juga bertambah.”

4. Penyakit Penyerta Lain

Roy menjelaskan jika penderita diabetes sendiri kebanyakan mengalami komplikasi ataupun penyakit lain yang mengikuti. Sebagai contoh adalah darah tinggi, kolestrol, dan asam urat.

Kondisi itu tentunya menjadi semakin buruk jika ditambah dengan infeksi virus corona. “Jadi ada penyakit yang ngikut, dia semakin rentan sekali untuk terjadinya perburukan kalau kena COVID-19,” papar Roy.

Oleh sebab itu, penderita diabetes harus selalu waspada dan menjaga kesehatan di tengah pandemi virus corona. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah.

Diabetes

Berbagai Sumber

Selain itu, Roy mengingatkan agar pengidap diabetes tetap disiplin dalam menjaga kadar gula darah agar tetap berada dalam kisaran target. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi yang parah. Roy juga mengingatkan agar penderita diabetes selalu memeriksakan kesehatannya secara berkala di fasilitas kesehatan.

Sayang, hasil survei dari MarkPlus Industry Roundtable edisi ke 20 yang membahas institusi kesehatan selama COVID-19 mengungkapkan masyarakat semakin takut mengunjungi rumah sakit sejak pandemi. Sebanyak 71,8 persen responden mengaku tidak pernah mengunjungi rumah sakit ataupun klinik sejak pandemi merebak.

Padahal, cara termudah untuk menjaga kadar gula darah tetap normal adalah dengan menjalankan pengobatan berupa obat oral ataupun insulin, serta berkonsultasi dengan dokter. Terakhir, Roy juga meminta para penderita diabetes untuk menjaga pola makan di rumah serta banyak melakukan olahraga di rumah.

”Ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan ini dapat mengakibatkan pasien diabetes mengurangi kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dan memeriksa kadar gula darahnya,” ungkap Roy. “Sehingga apabila kepatuhan ini berkurang dan gula darah naik dari kisaran target.”

”Pasien diabetes berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi di masa depan walaupun tidak terinfeksi COVID-19,” sambungnya. “Selalu pantau kadar gula darah selama di rumah. Pola hidup harus diperbaiki apalagi saat di rumah, tetap banyak gerak dan perbanyak makan serat.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru