Ngeri, Begini Dampak Ledakan Dahsyat Beirut Jika Dilihat dari Satelit
AP
Dunia

Data radar yang diperoleh dari angkasa mampu menunjukkan perubahan permukaan dari sebelum dan setelah ledakan. Data radar ini digunakan untuk menampilkan parahnya dampak ledakan.

WowKeren - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menggunakan teknologi data radar satelit untuk memetakan dampak ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8) lalu. Pemetaan ini merupakan hasil kerja sama antara lembaga Pemantau Bumi di Singapura dan tim analisa gambar NASA (ARIA).

Data radar yang diperoleh dari angkasa mampu menunjukkan perubahan permukaan dari sebelum dan setelah kejadian besar. Pada kasus ini, data radar digunakan untuk menampilkan betapa parahnya dampak ledakan.

Pada peta ledakan tersebut, piksel berwarna merah hitam menampilkan wilayah yang paling parah terdampak. Kehancuran terparah ini dapat terlihat di kawasan sekitar pelabuhan Beirut. Kemudian ada pula piksel berwarna oranye yang menunjukkan dampak kerusakan sedang dan warna kuning menampilkan kerusakan paling sedikit.

Setiap piksel berwarna dalam peta merepresentasikan areal seluas 30 meter. Peta semacam ini dianggap bisa membantu identifikasi area terdampak dimana masih ada korban yang butuh pertolongan.


Dampak Ledakan Beirut dari Satelit

NASA

Sebagai informasi tambahan, Presiden Lebanon, Michel Aoun, menetapkan status darurat untuk melancarkan proses evakuasi pasca insiden ledakan ini. Presiden Michael Aoun mengatakan ledakan itu berasal dari sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.

Ribuan ton amonium nitrat itu disebut tersimpan secara tidak aman selama kurang lebih enam tahun. Dalam pernyataan resminya, Aoun pun bersumpah akan menjatuhkan "sanksi terberat" terhadap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Ia juga menetapkan status darurat nasional selama dua pekan terkait insiden di Beirut.

Sedangkan Gubernur Beirut, Marwan Abboud, menyatakan bahwa jumlah kerugian akibat ledakan dahsyat itu ditaksir mencapai Rp217.5 triliun. Abboud mengatakan sebanyak 300 ribu penduduk Beirut kehilangan tempat tinggal karena rusak terkena dampak ledakan.

Di sisi lain, ledakan besar yang terjadi di kawasan pelabuhan Beirut itu menewaskan setidaknya 137 orang dan melukai ribuan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Ledakan ini juga mengakibatkan gempa lokal dengan magnitudo 3,5. Sampai saat ini kepolisian setempat telah menetapkan sejumlah pejabat di badan pelabuhan Beirut sebagai tahanan rumah, terkait proses penyelidikan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru