Kewajiban Cek Suhu Tubuh di Tempat Umum Malah Bikin Wabah Corona Makin Luas, Kok Bisa?
Health

Tempat-tempat umum wajib menyediakan layanan pemeriksaan suhu tubuh demi mencegah terjadinya penularan COVID-19. Namun seorang pakar kesehatan malah menentang kebijakan ini.

WowKeren - Selain memakai masker dan mencuci tangan, salah satu kebiasaan yang wajib dibiasakan di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) alias new normal saat pandemi COVID-19 adalah memeriksa suhu tubuh. Biasanya pemeriksaan suhu tubuh dilakukan ketika hendak memasuki tempat umum yang rawan kerumunan seperti pusat perbelanjaan atau stasiun.

Namun belakangan para ahli kesehatan menilai kebiasaan ini malah berpotensi menyebabkan wabah virus Corona kian luas. Pasalnya pemeriksaan suhu tubuh ini, yang kemudian menunjukkan hasil normal, berpotensi menyebabkan individu terkait menurunkan kewaspadaan karena menganggap diri "sehat".

"Praktik (pemeriksaan suhu) seperti menyemprotkan disinfektan, atau menghujani pemain sepak bola dengan hand sanitizer, atau membersihkan karpet kantor. Semua praktik ini membuat kita merasa aman, atau justru malah membuat kewaspadaan kita menurun," ujar James Hamblin, MD, dilansir dari The Atlantic.

Padahal, imbuh Hamblin, tak ada bukti ilmiah pemeriksaan suhu tubuh bisa mencegah penyebaran COVID-19. Sebab, seperti diketahui, infeksi SARS-CoV-2 menimbulkan beragam reaksi di setiap penderitanya.


Bahkan tak jarang pasien positif COVID-19 justru tak mengalami gejala klinis demam, atau awam dikenali sebagai kelompok asimptomatis. Praktik pemeriksaan suhu tubuh ini makin tak efektif di kalangan kaum muda, seperti dilansir dari jurnal Travel Medicine and Infectious Disease.

Sekelompok pemuda usia 21-an penderita COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya sebanyak 2 kali dalam sehari. Dan hasilnya, tak ada pasien yang mengalami demam sampai 3 hari berturut-turut. Bahkan 83 persen sisanya tak mengalami demam sama sekali.

Situasi inilah yang membuat praktik pemeriksaan suhu tubuh di tempat umum malah berpotensi menyebabkan wabah virus Corona kian meluas. Sebab mereka cenderung akan menganggap dirinya sehat dan berakhir menurunkan kewaspadaan terhadap pandemi COVID-19.

"Jika orang-orang merasa aman dengan pemeriksaan demam, bisa berujung pada penurunan kewaspadaan seperti memakai masker, jaga jarak, atau mencuci tangan. Hal ini bisa membahayakan orang lain," pungkasnya. "Tes (suhu tubuh) tak memberikan keamanan bagi seseorang, malah berpotensi menimbulkan kesalahpahaman."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait