Tiga Negara Ini Nyatakan Berminat pada Vaksin COVID-19 Sputnik V Buatan Rusia
AP
Health

Tiga negara tersebut menyatakan siap melakukan uji coba lanjutan, memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19 buatan Rusia yang diberi nama Sputnik V.

WowKeren - Rusia mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh negara tersebut telah didaftarkan dan siap digunakan. Vaksin hasil pengembangan Rusia ini diklaim cukup efektif dan membentuk kekebalan. Kini, tiga negara dilaporkan telah memesan vaksin yang diberi nama Sputnik V tersebut.

Filipina, Israel dan Brasil menjadi tiga negara pertama yang menyatakan siap melakukan uji coba lanjutan, memproduksi dan mendistribusikan vaksin Sputnik V buatan Rusia. Presiden Flipina, Rodrigo Duterte yang pertama dan secara demonstratif menyatakan siap menguji coba dan memakai Sputnik V untuk warga di negaranya. Duterte bahkan sesumbar, dia akan menjadi orang pertama yang divaksinasi secara terbuka di depan umum.

Namun Eric Domingo, direktur jenderal lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Filipina, menegaskan dalam wawancara televisi bahwa semua vaksin virus corona tetap harus melewati pemeriksaan ketat sesuai aturan. Pemerintah di Manila akan sangat berhati-hati dalam menerima vaksin Sputnik V. "Kami akan memastikan, sebelum mengijinkan vaksinnya, bahwa itu aman dan efektif," ujarnya.

Sedangkan Israel juga sudah menyatakan akan meneliti dan menguji vaksin COVID-19 buatan Rusia. "Jika terbukti itu produk yang serius, kami akan berusaha melakukan negosiasi, dan akan membeli vaksinnya," demikian ujar pernyataan kementerian kesehatan Israel.

Israel saat ini sedang mengembangkan kandidat vaksinnya sendiri, dan merencanakan uji klinis pada manusia mulai bulan Oktober. Israel juga sudah menandatangani perjanjian dengan Moderna dan Arcturus Therapeutics dengan opsi akan membeli vaksin potensial dari dua perusahaan ini.


Sementara sebuah institut teknologi di Brasil memprediksi, akan mulai memproduksi vaksin virus corona buatan Rusia yang kontroversial itu di semester kedua 2021. Pernyataan ini dirilis setelah negara bagian Parana menandatangani sebuah kesepakatan dengan Rusia.

Direktur Parana Technology Institute, Jorge Callado, menyatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa pihaknya masih menunggu Rusia mengirimkan hasil uji coba vaksin fase 1 dan fase 2. Dan berdasar informasi dari Rusia, mereka masih melakukan uji klinis fase 3. "Parana siap untuk ikut berparstisipasi dalam uji klinis fase 3 jika diizinkan oleh badan regulasi Brasil Anvisa," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan vaksin Sputnik V telah menjalani serangkaian pengujian yang tepat dan aman. Putin menyatakan penggunaan vaksin Sputnik V sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan Rusia. Bahkan Putin mengklaim putrinya menjadi relawan dalam uji klinis vaksin.

"Dalam hal ini, dia ikut dalam percobaan. Setelah vaksinasi pertama, dia memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius, sedangkan hari berikutnya sedikit di atas 37 derajat celcius. Setelah suntikan kedua, vaksinasi kedua, suhunya juga naik sedikit, lalu semuanya beres, dia merasa baik dan titer (antibodi) tinggi," ucapnya.

"Saya ingin menegaskan bahwa ini telah lulus semua tes yang diperlukan. Yang paling penting adalah memastikan keamanan penuh penggunaan vaksin dan efektivitasnya," tegasnya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru