Tes Corona Pakai Laser Bakal Lebih Murah dan Akurat Dibanding Rapid Test
Nasional

Diketahui, pengadaan tes corona dengan laser ini merupakan kerjasama antara PT Indofarma dengan salah satu perusahaan teknologi kesehatan milik Uni Emirat Arab (UEA), yakni G24.

WowKeren - Indonesia menggandeng Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengadaan test kit intelligence dengan teknologi laser untuk membantu pelacakan orang yang terpapar COVID-19. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, tes corona laser ini akan jauh lebih murah dibanding harga rapid test yang minimal Rp 80 ribu.

Erick mengungkapkan bahwa harga mesin pendeteksi corona tersebut sekitar USD 4 ribu atau setara Rp 58,4 juta. "Tentu diluar per tes. Untuk per tes ada biaya tambahan tapi tidak mahal. Harganya mungkin hanya beberapa ribu perak," ungkap Erick dalam konferensi video pada Kamis (27/8).

Selain itu, Erick juga menyatakan bahwa akurasi tes corona menggunakan laser ini juga lebih tinggi dibanding rapid test, yakni mencapai 90 persen. Meski demikian, tes corona laser ini tak bisa dikategorikan sebagai polymerase chain reaction (PCR) test.

"Mirip rapid test, tapi akurasinya lebih tinggi," jelas Erick. "Tapi apakah masuk kategori PCR test, tidak. Tetap rapid test."


Diketahui, pengadaan tes corona dengan laser ini merupakan kerjasama antara PT Indofarma dengan salah satu perusahaan teknologi kesehatan milik UEA, yakni G24. Erick dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga baru melakukan pertemuan dengan perusahaan tersebut.

"Ini sedang dijajaki, saya rasa kepentingan hal seperti ini harus diprioritaskan untuk masyarakat yang sangat membutuhkan," tutur Erick. "Kami harus menjaga ekonomi, jangan jadi (semua) mahal."

Menurut Erick, mesin pendeteksi virus corona dengan teknologi laser tersebut telah digunakan di Abu Dhabi. "Perjalanan Dubai ke Abu Dhabi sudah memasang 46 mesin, jadi semua yang masuk ke Abu Dhabi dari Dubai harus masuk pakai mesin," pungkas Erick.

Melansir Al-Arabiya, hasil tes laser cepat ini bisa diketahui dalam waktu lima menit. Diketahui, penduduk dan warga negara yang hendak masuk ke Abu Dhabi diwajibkan melakukan tes COVID-19 dan menunjukkan hasil negatif sejak Mei 2020 lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru