Rusia Jawab Tudingan Vaksin COVID-19 Buatannya Tingkatkan Risiko Infeksi HIV
AFP/Handout-Russian Direct In
Dunia

Wakil Direktur Kinerja Ilmiah di Institut Gamaleya dr. Denis Logunov menegaskan tidak ada alasan ilmiah yang mendasari pernyataan yang menyebut vaksin Sputnik meningkatkan risiko infeksi HIV

WowKeren - Pengembang vaksin COVID-19 dari Rusia, Institut Gamaleya, buka suara mengenai kabar yang menyebut vaksin Sputnik V buatan mereka memiliki risiko tinggi terhadap infeksi HIV.

HIV merupakan virus yang menginfeksi tubuh yang menyebabkan imun penderita makin lama makin melemah. Sedangkan vaksin Sputnik V sendiri dikembangkan dengan basis human adenovirus.

Gamaleya pun menyebut jika pihaknya telah mendengar kabar ini. Wakil Direktur Kinerja Ilmiah di Institut Gamaleya dr. Denis Logunov menegaskan tidak ada alasan ilmiah yang mendasari pernyataan semacam itu.

"Riset tersebut tak lain hanyalah berita bohong," tegasnya seperti dilansir Antara, Sabtu (5/9). Ia menambahkan jika sampai kini belum ada bukti yang menunjukkan jika orang yang terinfeksi adenovirus bisa menjadi lebih sensitif terhadap HIV. Sehingga ia memastikan jika vaksin Sputnik yang menggunakan adenovirus aman digunakan.


"Manusia memang terinfeksi oleh adenovirus," katanya melanjutkan. "Tetapi tidak ada satu pihak pun yang dapat membuktikan bahwa orang yang terinfeksi adenovirus sebelumnya menjadi lebih sensitif terhadap HIV. Vektor adenovirus sangat aman."

Sejumlah ilmuwan Barat khawatir jika vaksin yang berbasis Ad5 mampu meningkatkan potensi terinfeksi HIV. Seperti diketahui, Sputnik V buatan Rusia dikembangkan berdasarkan platform human adenovirus yang merupakan virus penyebab penyakit infeksi mirip flu. Pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan 2 komponen, yakni Ad26 dan Ad5.

"Saya akan merasa khawatir tentang penggunaan vaksin-vaksin itu di negara manapun atau masyarakat manapun yang mempunyai risiko HIV," kata dr. Larry Corey yang memimpin riset Merck pada 2004 lalu seperti dilansir Reuters. "dan itu termasuk pula negara ini."

Sputnik V banyak menuai kritik. Kritikan tersebut bahkan datang dari dalam Rusia sendiri.

Sementara itu beberapa waktu lalu, beredar kabar terkait kemungkinan adanya kerja sama antara pemerintah RI dengan Rusia terkait vaksin Sputnik. Namun kabar ini dengan segera ditampik oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. Ia menegaskan jika pemerintah Indonesia masih belum membuka pembahasan dengan Rusia terkait hal tersebut.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait