Racun Novichok Terdeteksi di Botol Minum dari Hotel Tempat Navalny Menginap
AFP via Getty Images
Dunia

Temuan zat racun Novichok ini dibagikan setelah Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia menolak klaim Jerman yang menyebut bahwa Pemimpin Oposisi Alexei Navalny diracun.

WowKeren - Racun saraf Novichok yang digunakan untuk meracuni tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, terdeteksi pada botol air kosong dari kamar hotelnya di kota Tomsk Siberia, pada Kamis (17/9). Tim Navalny menyatakan, penemuan Novichok itu menunjukkan dia diracun di sana dan bukan di bandara seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Sebelumnya, Navalny jatuh sakit parah dalam penerbangan domestik di Rusia bulan lalu kemudian diterbangkan ke Berlin untuk mendapatkan perawatan. Jerman mengatakan Navalny diracuni oleh racun saraf Novichok, sedangkan Rusia mengatakan belum melihat bukti bahwa kritikus Kremlin tersebut diracun.

Sebuah video yang diunggah di akun Instagram Navalny menunjukkan anggota timnya menggeledah kamar yang baru saja dia tinggalkan di Hotel Xander pada 20 Agustus. Aksi itu dilakukan satu jam setelah mereka mengetahui bahwa Navalny jatuh sakit dalam keadaan yang mencurigakan.

"Diputuskan untuk mengumpulkan semua yang secara hipotesis berguna dan menyerahkannya kepada para dokter di Jerman. Fakta bahwa kasus itu tidak akan diselidiki di Rusia cukup jelas," demikian bunyi unggahan tim Navalny.

Video itu menunjukkan tim Navalny mengantongi beberapa botol kosong air mineral "Holy Spring" dan barang-barang lainnya sambil mengenakan sarung tangan pelindung. "Dua minggu kemudian, laboratorium Jerman menemukan jejak Novichok tepatnya di botol air dari kamar hotel Tomsk," kata unggahan itu.


"Dan kemudian lebih banyak laboratorium yang mengambil analisis dari Alexei menegaskan bahwa itulah yang meracuni Navalny. Sekarang kami mengerti, itu dilakukan sebelum dia meninggalkan kamar hotelnya untuk pergi ke bandara," imbuh keterangan unggahan tersebut.

Laporan tim Navalny ini dibagikan setelah Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia menolak klaim Jerman yang menyebut bahwa Pemimpin Oposisi Alexei Navalny diracun. Menurutnya, Navalny tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan sebelum dia diterbangkan ke Berlin untuk menerima perawatan.

"Merupakan fakta bahwa saat Alexei Navalny meninggalkan wilayah Rusia, tidak ada racun dalam tubuhnya. Karena itu, kami memiliki banyak pertanyaan kepada pihak Jerman," kata Direktur Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin.

"Dokter dari rumah sakit Omsk menyelamatkan nyawa Navalny dan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan paling mendalam," ujar Naryshkin.

Sebagai informasi tambahan, Novichok adalah racun saraf yang pernah digunakan untuk meracuni agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya dalam serangan di Inggris pada 2018 lalu. Novichok juga merupakan racun yang digunakan oleh badan intelijen rahasia era Uni Soviet.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait