India Desak Tiongkok Tarik Semua Pasukan di Perbatasan Himalaya
trbimg.com
Dunia

Permintaan tersebut disampaikan setelah India menganggap Tiongkok melanggar perjanjian yang disepakati antara menteri luar negeri kedua negara dalam pertemuan di Rusia pekan lalu.

WowKeren - Menteri pertahanan India, Rajnath Singh, meminta Tiongkok untuk menarik semua pasukannya dari daerah perbatasan Ladakh, Himalaya, yang dinilai sebagai tindakan ancaman. Permintaan tersebut disampaikan setelah India menganggap Tiongkok melanggar perjanjian yang disepakati antara menteri luar negeri kedua negara dalam pertemuan di Rusia pekan lalu.

Singh mengatakan Tiongkok telah mengumpulkan pasukan dan senjata di Ladakh. Hal itu melanggar kesepakatan antar kedua negara dan dianggap sebagai upaya mengubah status quo melalui tindakan agresif.

Singh menilai tindakan tersebut tidak dapat diterima dan pihaknya akan berupaya berbicaya secara baik-baik kepada Tiongkok. "Kami harus yakin bahwa angkatan bersenjata kami akan menangani situasi ini dengan sukses," ujar Singh dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir dari CNN.

Lebih lanjut, Singh juga menilai Negeri Tirai Bambu telah mengkhianati kesepakatan yang terjalin dengan India. Kendati demikian, ia mengatakan jika tentara India di perbatasan telah menggagalkan upaya pelanggaran yang dilakukan oleh Tiongkok.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, mengaku pihaknya akan bertanggung jawab untuk meredakan ketegangan dengan India. Wang juga mengklaim jika pasukannya di perbatasan selalu dengan ketat mematuhi (kesepakatan) antara kedua negara dan berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan perdamaian serta ketenangan di daerah perbatasan.


"Apa yang mendesak sekarang adalah bahwa pihak India harus segera memperbaiki kesalahannya, melepaskan diri di lapangan secepat mungkin dan mengambil tindakan nyata untuk meredakan ketegangan dan menurunkan suhu di sepanjang perbatasan," kata Wang.

Awal bulan ini, Tiongkok dan India memang dilaporkan saling melepas tembakan setelah puluhan tahun melakukan gencatan senjata. Pada 8 Agustus lalu, kedua negara diduga melepaskan tembakan ke perbatasan yang disengketakan, tempat di mana penggunaan senjata dilarang menurut perjanjian tahun 1996.

Insiden itu terjadi hanya tiga hari setelah pertemuan antara menteri pertahanan Tiongkok dan India di ibu kota Rusia, Moskow, untuk meredakan ketegangan antara kedua negara di perbatasan.

Serangan tersebut adalah yang pertama kalinya sejak 45 tahun lalu, tepatnya sejak 1975, ketika empat tentara India tewas di perbatasan akibat tembakan. Sedangkan pada bulan Juni lalu, India kehilangan sekitar 20 tentaranya dalam pertarungan tangan kosong dengan militer Tiongkok di Garis Kontrol Aktual (LAC), perbatasan de facto dekat wilayah Himalaya di Ladakh.

Ketegangan antara kedua negara makin memanas pada September. Pernyataan yang dirilis di situs web militer Tiongkok mengatakan pasukan India secara ilegal masuk tanpa izin melalui tepi selatan Danau Pangong Tso di bagian barat perbatasan Tiongkok-India pada 7 September lalu.

Namun pihak New Delhi membantah tuduhan Beijing dan mengatakan bahwa Angkatan Darat India tidak pernah melanggar LAC atau menggunakan cara agresif apa pun, apalagi menembak. "Tiongkok terus melakukan aktivitas provokatif untuk mengeskalasi," kata Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru