Hujan Batu Hingga Pagar Jebol, Aksi Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Rusuh di Sejumlah Daerah
Getty Images/Anadolu Agency
Nasional

Aksi demo dan mogok kerja yang digelar kaum buruh, mahasiswa serta sejumlah golongan masyarakat berakhir ricuh di sejumlah daerah. Seperti aksi lempar batu yang terjadi di depan Gedung DPRD Jateng, Semarang.

WowKeren - Pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi UU yang dilakukan DPR pada Senin (5/10), menuai respon negatif dari masyarakat. Berbagai penolakan yang disampaikan masyarakat, khususnya kaum buruh yang merasa dirugikan seakan tak digubris.

Alhasil, kaum buruh, mahasiswa serta sejumlah golongan masyarakat menggelar aksi demo dan mogok kerja di berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, aksi demo tersebut ada yang berakhir ricuh.

Seperti yang terjadi di Semarang, dimana dalam aksi demo yang dilakukan di depan komplek gedung DPRD Jawa Tengah itu diwarnai dengan hujan batu. Mulai dari kayu, botol kaca, botol plastik, batu hingga kembang api, menambah suasana semakin mencekam. Bahkan pagar kantor yang ditempati oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tersebut dirubuhkan oleh massa demo.

Di Bandung, demo menolak Omnibus Law juga berakhir ricuh pada Rabu (7/10) kemarin. Massa yang terdiri dari mahasiswa dan elemen masyarakat melempari batu ke arah polisi yang berjaga.


Massa juga terlihat membakar ban di depan Gedung DPRD. Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah pendemo. Pendemo memundurkan barisan, tapi bukan kemudian membubarkan aksinya. Mereka malah semakin beringas melempari polisi dengan batu.

Sementara itu, di Lampung, aksi demo pun kembali berujung ricuh. Massa membakar ban di depan gedung DPRD Lampung dan melempari polisi dengan botol air mineral.

Aksi tersebut menegang ketika salah seorang anggota DPRD Lampung hendak menemui massa. Massa aksi yang geram melempari batu, dan botol air mineral ke arah gedung DPRD.

Mereka melempari gedung DPRD lantaran tak mau hanya ditemui hanya 1 anggota dewan. Seorang koordinator massa aksi mengatakan ingin bertemu dengan Ketua DPRD Lampung beserta seluruh anggota. Melihat situasi semakin mencekam, seorang anggota dewan yang hendak menemui massa aksi kembali masuk menghindari lemparan.

Peringatan dari pihak kepolisian diabaikan, meskipun Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliayansah Lubis, telah berkali kali mengingatkan. Melihat situasi semakin tak terkendali, pihak kepolisian akhirnya mengerahkan tiga mobil water canon dan menembakkan gas air mata yang membuat massa berhamburan.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru