Video Jefri Nichol turun ke jalanan mengikuti aksi demo menolak UU Cipta Kerja beredar di media sosial. Video keikutsertaan Jefri ini rupanya membuat netizen menjadi heboh.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Kamis, 08 Oktober 2020 - 20:24 WIB
WowKeren - Aktor Jefri Nichol ternyata ikut demo menolak UU Cipta Kerja. Video keikutsertaan Jefri turun ke jalan untuk ikut menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja ini dibagikan oleh akun gosip @lambe_turah pada Kamis (8/10).
Dalam video tersebut, pemain film "Dear Nathan" itu terlihat mengenakan kemeja putih lengkap dengan masker yang menutupi bagian hidung serta mulutnya. Jefri pun nampak memakai tas ransel.
Di kesempatan tersebut, Jefri sempat ditanya oleh seorang pria yang merekamnya. Pria ini memakai helm berjalan kaki di samping Jefri. "Kemana Jef?" tanya pria pemilk nama akun @alfazrinalfahmi.
Jefri kemudian menjawab seadanya. "Nggak tahu bang, ikut aja bang," katanya. "Demo ya? Semangat," sambung pria itu.
Netizen pun ramai memberi komentar heboh menanggapi keikutsertaan aktor berusia 21 tahun itu dalam demo menolak UU Cipta Kerja. Tak sedikit dari mereka histeris hingga mengaku ingin ikut demo bersama Jefri.
"Oh ini yg katanya pas ada demo pasti ada cogan," tulis akun @nayla***. "Haha gatau bang ngikut aja bang.. trus bakar halte dah," sambung akun @bumi***. "Ga tahu banggg ikut aja," sahut akun @meyda***. "Jd pgn ikut demooooo," tambah akun @eva***. "Jd pgn turun kejalanan kalo ada doi," seru akun @aile***.
"Tolong dijagain ya jan ampe lecet, aset negara juga itu," komentar akun @annisa***. "Kalo aku tau kamu ada diantara mereka yg lg demo, pasti aku mau ikut emg ya penyesalan dtgnya belakangan," seru akun @f.arum***. "Yaallah gini nih cogan2 gondrong yg mantap bela negara pula," imbuh akun @kesi***.
Seperti diketahui hingga saat ini masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan mulai mahasiswa hingga buruh turun ke jalanan menyuarakan penolakan atas UU Cipta Kerja. Pengesahan UU Cipta Kerja pada Senin (5/10) lalu tersebut membuat publik meradang karena didalamnya memuat sejumlah aturan yang dinilai sangat merugikan, bahkan akan mengeksploitasi kaum pekerja.
(wk/tria)
