Beredar Kabar JW Marriott Surabaya Dijual Rp 1,5 Triliun, Gegara Pandemi Corona?
Nasional

Beredar kabar bahwa Hotel JW Marriott di pusat kota Surabaya, Jawa Timur dijual dengan nilai Rp 1,5 triliun. Apakah penjualan ini terkait dengan pandemi COVID-19?

WowKeren - Pandemi COVID-19 terus menunjukkan taringnya meski sudah "menemani" hampir 1 tahun. Tak hanya membuat heboh dunia kesehatan, sektor perekonomian dan pariwisata pun ikut dibuat ambyar oleh wabah virus satu ini.

Salah satunya tampak dari kabar Hotel JW Marriott di Surabaya yang hendak dijual, sebagaimana viral di media sosial. JW Marriott sendiri merupakan hotel mewah yang sudah dibuka sejak 1996 silam.

Marketing Agen Secondary Property Rully Ariestiana mengaku hotel yang memiliki 25 lantai tersebut telah ditawarkan sejak tiga bulan lalu. Ia membanderol harga hotel sebesar Rp 1,5 triliun.

"Ada dokumennya, cuma saya orang kedua," jelas Rully, Kamis (8/10). "Owner? Aduh saya nggak bisa kasih. Saya sebagai agen secondary properti. Dijual harga Rp 1,5 triliun."


Dilansir dari Kumparan, Hotel JW Marriott memiliki luar bangunan sampai 45 ribu meter persegi (m2) dengan luas tanah 17.500 m2. Hotel ini sendiri terletak di pusat kota, tepatnya di daerah Tunjungan Surabaya dengan status sertifikat hak milik (SHM).

Rancangan dari setiap kamar memakai gaya Eropa mewah. Restoran di hotel tersebut menghidangkan hidangan Tionghoa, Jepang, dan mancanegara. Jaraknya dengan Bandar Udara Internasional Juanda berjarak sekitar 14,8 kilometer, sementara akses menuju angkutan umum terdekat dengan JW Marriott Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi.

Hotel itu digerakkan dengan daya listrik sebesar 95 ribu watt yang terdiri atas fasilitas 4 restoran, 407 kamar, outdoor pool, Royal Room, dan Pacific Meeting Room. Bila berminat membelinya, imbuh Rully, bisa langsung membuat surat dan menyiapkan dana.

"(Untuk membelinya) bikin LOI (Letter of Intent) sama ketersediaan dana," tuturnya. Kendati demikian, Rully mengaku tidak tahu alasan di balik penjualan aset mewah tersebut. Namun banyak yang mengaitkan penjualan hotel ini dengan dampak pandemi COVID-19.

Sektor pariwisata sendiri memang menjadi yang paling lumpuh di tengah pandemi COVID-19. Daerah-daerah wisata Indonesia seperti Bali menderita kerugian besar lantaran pandemi COVID-19 membuat bisnis mereka tidak berjalan normal.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel