Pandemi COVID-19 menyebabkan dihentikannya seluruh ibadah di Masjidil Haram. Namun perlahan-lahan aktivitas itu mulai dipulihkan, bahkan salat berjemaah sudah kembali diizinkan.
- Elvariza Opita
- Senin, 19 Oktober 2020 - 10:59 WIB
WowKeren - Arab Saudi perlahan-lahan membuka kembali aktivitas ibadah di tengah pandemi COVID-19. Usai sukses menjalankan ibadah Haji diikuti dengan Umrah terbatas, kini Masjidil Haram pun mulai dibuka kembali untuk jemaah umum yang hendak salat.
Padahal sudah 7 bulan belakangan Masjidil Haram ditutup demi menghindari timbulnya klaster penularan COVID-19. Namun mulai Minggu (18/10) kemarin jemaah di luar ibadah Umrah bisa beribadah di Masjidil Haram namun tetap dengan sejumlah pembatasan ketat demi mencegah penularan COVID-19.
Dilansir dari akun Twitter @HaramainInfo, masjid yang berada di lingkungan Ka'bah Mekkah itu mulai mengadakan salat berjemaah sejak Minggu subuh. Dikutip dari Kumparan, salat subuh berjemaah perdana ini dipimpin oleh Syeikh Juhany.
Dari foto-foto yang dirilis, tampak jemaah salat di bagian masjid alih-alih mataf atau tempat tawaf di sekeliling Ka'bah. Sebab lokasi itu hanya dikhususkan untuk tawaf jemaah Umrah.
Selama ini Masjidil Haram pun tetap mengadakan ibadah salat wajib berjemaah, namun hanya diikuti oleh petugas masjid. Kemudian mulai "dilonggarkan" ketika ibadah Umrah dibuka secara terbatas mulai Minggu (4/10) kemarin, namun hanya untuk jemaah yang mendapat jadwal beririsan dengan waktu salat.
Namun untuk bisa mengikuti salat berjemaah di Masjidil Haram harus mendaftarkan diri terlebih dahulu secara daring. Jemaah mesti mendaftarkan diri di aplikasi Eatmarna milik Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Setiap harinya Masjidil Haram hanya menyediakan kuota untuk 40 ribu jemaah yang boleh salat di sana. Sehingga total ada 600 ribuan izin yang dikeluarkan bagi jemaah salat hingga tahap ketiga Umrah terbatas pada 1 November 2020 mendatang.
Karena digelar dengan protokol kesehatan ketat, tampak para jemaah menggunakan masker dan menjaga jarak aman satu sama lain. Hal yang sama juga ditemui ketika salat, bahkan para jemaah juga membawa perlengkapan seperti sajadah sendiri.
(wk/elva)
