UNS Lockdown Buntut Dosen dan Karyawan Meninggal Akibat COVID-19
Nasional

2 civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meninggal akibat COVID-19 dalam rentang dua hari berturut-turut. Karena itulah, Rektor UNS mengambil kebijakan lockdown.

WowKeren - Wabah COVID-19 tak pernah pandang bulu dalam menginfeksi seseorang. Termasuk di antaranya para staf akademik di lingkungan kampus yang akhirnya memaksa diberlakukan lockdown sementara.

Langkah inilah yang ditempuh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, usai seorang karyawan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di lingkup kampus itu meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona pada Selasa (20/10). Padahal selang sehari sebelumnya, yakni Senin (19/10), salah satu dosen Fakultas Hukum atas nama Prasetyo Hadi Purwoko, juga dikonfirmasi meninggal akibat COVID-19.

Terkait dengan positifnya kedua staf akademik itu, disampaikan oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho, awalnya terungkap karena mengikuti tes swab pada Kamis (8/10) kemarin. Tes itu sendiri merupakan syarat untuk mengikuti acara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Palu, Sulawesi Tengah, tertanggal 15 Oktober 2020.

"Dari situ diketahui beliau berdua positif COVID-19," terang Jamal, dikutip dari CNN Indonesia. Padahal sebelumnya, keduanya juga sempat mengikuti agenda yang diselenggarakan Kemenparekraf pada akhir September 2020.


Namun kala itu keduanya masih dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan hasil uji PCR. Sedangkan sebelumnya Prasetyo sempat menjalani karantina mandiri karena tidak mengalami gejala. Namun pada hari keempat mendadak Prasetyo sesak napas dan harus dirawat di RS UNS.

"Pak Prasetyo meninggal hari Senin jam 01.00 WIB dini hari. Kalau Pak Sukaryono tadi pagi (Selasa) jam 10.00 WIB," tutur Jamal.

Dan atas meninggalnya kedua staf akademik tersebut, Satuan Tugas COVID-19 UNS bersama Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukoharjo terus melakukan contact tracing. Selain itu, pihak keluarga keduanya juga diminta untuk menjalani karantina mandiri.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan pihaknya melakukan contact tracing kepada warga yang berinteraksi dengan pasien. Sementara contact tracing yang dilakukan Satgas COVID-19 UNS menyasar civitas akademika kampus tersebut. "Kami juga sudah meminta pemerintah desa untuk ikut memantau wilayah masing-masing di lingkungan pasien," katanya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait