Ini Kata Pakar Soal Polemik Vaksin Flu yang Bikin Puluhan Jiwa di Korsel Melayang
EPA/Yonhap
Dunia

Sebanyak 59 warga Korea Selatan yang dilaporkan meninggal usai suntik vaksin flu. Eks Direktur Penyakit Menular WHO South-East Asia Region pun buka suara menanggapi kasus tersebut.

WowKeren - Korea Selatan kembali melaporkan warganya yang meninggal usai melakukan suntik vaksin flu. Hingga kini, tercatat 59 warga yang meninggal dunia.

Otoritas Korsel menegaskan kematian tersebut tidak ada kaitannya dengan keamanan vaksin. Meski begitu, kekhawatiran muncul di kalangan warga Korea Selatan terkait keamanan vaksin karena laporan kematian yang terus bertambah.

Eks Direktur Penyakit Menular WHO South-East Asia Region, Prof dr Tjandra Yoga Aditama menilai kasus tersebut kemungkinan memang tidak saling berhubungan. Hanya saja karena terjadi berurutan, sehingga seolah saling berhubungan.

"Bisa saja ada kejadian, berurutan, contohnya ada orang suntik flu terus keluar dari klinik itu dia ketabrak mobil dan dia meninggal, kan itu peristiwanya berurutan, tapi nggak berhubungan satu sama yang lainnya," jelasnya, Senin (26/10). "Kalau ada orang disuntik flu, kemudian dia pada saat yang sama, dia serangan jantung, kemudian dia meninggal. Itu juga seakan-akan berhubungan, karena habis disuntik lalu meninggal. Dia disuntik atau tidak, dia akan serangan jantung juga."


Menurut Prof Tjandra, vaksin flu sudah lama ada dan vaksinasi berjalan dengan aman selama bertahun-tahun. Tidak ada laporan terkait masalah keamanan vaksin flu di tahun-tahun sebelumnya.

"Vaksin flu ini kan bukan baru, sudah berjalan berapa puluh tahun. Walaupun vaksin flu ini berbeda dengan vaksin yang lain, karena vaksin flu ini setiap tahun berubah strainnya," pungkasnya. "Tapi kan vaksin flu sudah lama, jadi kalau dia punya penyakit penyerta atau gangguan, tapi sebelum-sebelumnya kok belum ada cerita begitu."

Meski begitu, ia mengaku tidak bisa menjelaskan apa kemungkinan yang mendasari laporan kematian warga Korea Selatan usai suntik vaksin flu. Menunggu hasil penelitian lebih lanjut dinilai Prof Tjandra salah satu solusi aman. "Kalau mau nunggu selama hasilnya keluar, justru jauh lebih aman," tegasnya.

Sekedar informasi, ada sejumlah vaksin flu yang diduga menyebakan kematian puluhan warga Korsel. Seperti vaksin milik GC Pharma, SK Bioscience, Korea Vaccine dan Boryung Biopharma, sebuah unit dari Boryung Pharm, bersama dengan Sanofi Prancis. Mereka menyediakan program gratis dan layanan berbayar yang bersama-sama bertujuan untuk memvaksinasi sekitar 30 juta dari populasi 52 juta.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru