Tularkan Mutasi Corona ke Manusia, Denmark Musnahkan 17 Juta Cerpelai
Dunia

Pemerintah Denmark memutuskan untuk memusnahkan seluruh cerpelai yang diperkirakan mencapai 17 juta ekor usai menemukan mutasi virus corona pada manusia.

WowKeren - Pemerintah Denmark memutuskan untuk memusnahkan seluruh cerpelai yang diperkirakan mencapai 17 juta ekor demi membendung penularan virus corona baru. Pasalnya, otoritas setempat telah menemukan adanya mutasi virus corona pada manusia yang datang dari peternakan cerpelai.

Menteri Luar Negeri Denmark, Jeppe Kofod, mengatakan mutasi virus corona baru ini dikhawatirkan mengancam efektivitas kinerja vaksin corona yang tengah dikembangkan. "Ini adalah tindakan tepat waktu dan perlu di tengah perkembangan yang mengkhawatirkan," ujar Kofod dilansir AFP, Sabtu (7/11).

Para ilmuwan mengatakan mutasi virus sebenarnya biasa dan seringkali tidak berbahaya, dan mutasi tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah pada manusia. Namun otoritas kesehatan Denmark menyatakan bahwa jenis ini, yang dikenal sebagai 'Cluster 5', tak mampu dibendung oleh antibodi pada tingkat yang sama seperti virus normal, yang mereka khawatirkan dapat mengancam efektivitas vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) yang berbasis di Stockholm mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Denmark mengenai masalah tersebut. "Kemungkinan mutasi antigenik pada SARS-CoV-2 mungkin memiliki implikasi potensial terhadap kekebalan, infeksi ulang, dan efektivitas vaksin COVID-19, tetapi saat ini terdapat ketidakpastian yang tinggi. Analisis dan studi ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami mutasi yang teridentifikasi dan implikasi potensial mereka," terangnya.


Sementara itu, ahli epidemiologi dan penyakit infeksi WHO, Dr Maria Van Kerkhove menjelaskan mutasi corona adalah hal normal yang terjadi. Bahkan saat ini tengah dikerahkan studi yang mempelajari terkait mutasi corona yang disebabkan oleh cerpelai.

"Virus di cerpelai kami telah melihat ini selama beberapa bulan dan yang kami pahami adalah cerpelai ternyata bebas terinfeksi melalui kontak manusia dan kembali ke manusia, selalu ada kekhawatiran ketika Anda memiliki sirkulasi dan penularan dari manusia ke hewan dan hewan kepada manusia," jelas Kerkhove dalam konferensi pers virtual WHO di Jenewa, Jumat (6/11).

WHO sendiri telah berkomunikasi langsung dengan kelompok yang mengevaluasi strain tersebut, mutasi corona dari cerpelai. Namun, belum bisa dipastikan apakah mutasi corona ini menjadi berbahaya atau menular antarmanusia.

"Ada studi yang sedang berlangsung untuk memahami situasi di Denmark," jelasnya. "Kami memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan di kelompok yang mengevaluasi strain yang diidentifikasi dalam ini, sehingga temuan mereka menemukan mereka telah melihat varian di beberapa strain yang memiliki mutasi."

"Dan saya harus mengingatkan Anda bahwa mutasi adalah normal, jenis perubahan pada virus adalah sesuatu yang telah kami lacak sejak awal dan Anda mendengar saya berkali-kali mengatakan bahwa WHO memiliki jaringan laboratorium global dan pekerjaan tertentu," tegasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait