Kepala Staf Gedung Putih Dikonfirmasi Positif COVID-19 di Tengah Kisruh Pilpres AS
Dunia

Kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows, merupakan salah satu pejabat yang mendampingi kegiatan serta perjalanan Presiden Donald Trump sejak akhir pekan lalu.

WowKeren - Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona (COVID-19) pada Jumat (6/11) waktu setempat. Belum jelas kapan Meadows mengetahui dengan pasti terinfeksi virus corona. Namun, berita ini muncul saat Amerika Serikat tengah diguncang kisruh pilpres yang hingga kini masih alot.

Dilansir dari CNN, Mark Meadows sendiri merupakan salah satu pejabat yang mendampingi kegiatan serta perjalanan Presiden Donald Trump sejak akhir pekan lalu. Ia hadir dalam pesat pemilihan di Gedung Putih pada Selasa (3/11) dan melakukan kontak dengan anggota keluarga Presiden.

Pada Rabu (4/11), Meadows bersama penasihat senior Gedung Putih yang juga menantu Trump, Jared Kushner, serta Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, juga mendampingi sang presiden berkunjung ke kantor tim kampanye di Arlington.

Seorang ajudan mengungkapkan pejabat Gedung Putih saat ini sedang khawatir karena Meadows berada di sekitar staf dan orang lainnya dan berpotensi menularkan virus corona. Sebab, mereka mengundang sejumlah orang untuk sama-sama menyaksikan penghitungan suara.

Hingga saat ini, lebih dari tiga lusin orang di Gedung Putih dinyatakan pernah terinfeksi virus corona, termasuk Donald Trump, sang istri Melania serta putra bungsunya Barron. Wakil Presiden Mike Pence serta asistennya, Marc Short, juga terinfeksi pada akhir bulan lalu.


Sebelumnya, Meadows sendiri berada di sekitar tempat tidur Trump ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Meadows bersama beberapa staf Gedung Putih lainnya jarang terlihat mengenakan masker.

Penanganan Trump terhadap pandemi COVID-19 dinilai buruk oleh sebagian besar masyarakat As dan survei opini publik. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu penyebab utama Trump akan kalah dalam Pemilu AS 2020.

Terlepas dari hal tersebut, sejauh ini hasil pemungutan suara sudah diumumkan di sejumlah negara bagian. Suara elektoral Biden masih lebih tinggi dibandingkan Trump. Joe Biden meraup 264 suara elektoral, sementara Trump mengantongi 214 suara elektoral.

Pemenang pemilu ditentukan melalui sistem yang disebut electoral college. Masing-masing dari 50 negara bagian, ditambah Washington DC, diberi jumlah suara elektoral dengan total 538 suara. Negara bagian yang lebih padat mendapatkan lebih banyak suara dari perguruan tinggi elektoral daripada yang lebih kecil.

Seorang kandidat harus memenangkan 270 suara elektoral (50 persen plus satu) untuk memenangkan pemilihan. Di setiap negara bagian kecuali dua, Maine dan Nebraska, kandidat yang mendapatkan suara terbanyak memenangkan semua suara dari electoral college pemilihan negara bagian.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait