Cegah Klaster Baru di Pengungsian, Relawan Gunung Merapi Wajib Rapid Test
Nasional

Dinas Kesehatan Sleman mewajibkan para relawan Gunung Merapi melakukan rapid test (RDT) demi mencegah penularan virus Corona di barak pengungsian Gunung Merapi di Kelurahan Glagaharjo.

WowKeren - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menaikkan status Gunung Merapi dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) pada Kamis (5/11). Kenaikan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan pada aktivitas gunung yang kian meningkat.

Para relawan pun dipersiapkan untuk membantu warga sekitar. Namun, Dinas Kesehatan Sleman mewajibkan para relawan tersebut untuk melakukan rapid test guna mencegah penularan virus Corona di barak pengungsian Gunung Merapi di Kelurahan Glagaharjo.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman Novita Krisnaeni menjelaskan rapid test ini untuk mencegah agar tidak ada relawan yang menjadi carier. "Target memang relawan, karena mereka kan dari luar, dari luar daerah sini. Harapannya dia datang membatu atau bertugas itu tidak membawa virus Corona, sehingga tidak menulari para pengungsi," kata Novita ditemui di barak pengungsian, Senin (9/11).

Target rapid test ini untuk 60 relawan yang saat ini bertugas di barak pengungsian. Termasuk nantinya untuk relawan dari luar daerah yang ingin ikut.


"Target 60 relawan yang di sini (barak Glagaharjo) saja. Nanti di RDT, kalau non reaktif kan insyaallah tidak bawa virus itu," ujarnya. "Kalau reaktif dilanjutkan periksaan swab. Kalau dia positif ya nanti tidak boleh bertugas di sini, harus isolasi."

"Begitu reaktif langsung isolasi mandiri," sambungnya. "Harapan kita relawan yang masuk ke sini kita cek. Hari ini stok 60 RDT. Kalo ada (relawan) baru lagi kita minta RDT."

Sebelumnya, pada Jumat (6/11) lalu, telah dilakukan proses evakuasi oleh Pemerintah Kabupaten Magelang, bersinergi dengan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), instansi terkait dan relawan. Warga dievakuasi dengan mengunakan mobil pribadi, mobil terbuka, minibus, hingga ambulans. Evakuasi perlu dilakukan agar ketika nanti terjadi situasi kritis akibat meletusnya Gunung Merapi, korban jiwa yang ditimbulkan tidak begitu banyak.

Adapun jumlah warga yang dievakuasi diperkirakan mencapai 500 orang. Kendati demikian, jumlah ini masih bisa bertambah.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait