LIPI Buat Alat Pengawas Yang Bisa Cegah Pasien Corona Kabur
Instagram/lipiindonesia
Health

Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2ET LIPI) mengembangkan alat monitoring untuk orang yang terkonfirmasi/suspek/kontak erat COVID-19 bernama Si-Monic.

WowKeren - Kasus positif virus corona (COVID-19) di Indonesia masih terus meningkat hingga hari ini. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan 3.807 kasus positif baru pada Selasa (17/9) kemarin, sehingga jumlah kumulatifnya mencapai 474.455 kasus.

Adapun masa pandemi corona di Indonesia juga diwarnai dengan beberapa kasus dimana pasien positif yang tengah berada dalam perawatan justru kabur. Kasus tersebut tentu memunculkan kekhawatiran karena meningkatkan risiko reproduction rate virus corona.

Menjawab persoalan tersebut, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2ET LIPI) mengembangkan alat monitoring untuk orang yang terkonfirmasi/suspek/kontak erat COVID-19. Alat bernama Si-Monic (Smart Innovated Monitoring for COVID-19) tersebut merupakan sistem pengawasan individu berbasis wearable device pertama di Indonesia.

Kepala P2ET LIPI Budi Prawara menjelaskan bahwa Si-Monic memiliki fungsi yang sangat penting untuk melakukan pengawasan terhadap pasien atau suspek COVID-19. Teknologi Chip Bluetooth Low Energy (BLE) yang dipasang dalam alat berbentuk mirip jam tangan tersebut memiliki ID khusus dan terkoneksi dengan internet. Pemakai alat tersebut akan selalu bisa dipantau melalui server terpusat dengan mengunduh aplikasi yang tersedia di Play Store.


"Informasi pergerakan dan status pengguna Si-Monic juga akan selalu diperbaharui," jelas Budi dilansir Kompas pada Rabu (18/11). "Termasuk jika pemakai Si-Monic berusaha melepas paksa atau menonaktifkan perangkat dengan cara apapun, pengawas akan langsung mengetahui hal tersebut."

Budi juga menuturkan bahwa Si-Monic LIPI telah lolos uji secara laboratorium dan secara fungsional. Si-Monic kini juga telah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat (BP2D).

"P2ET LIPI sudah menyiapkan 20 unit wearable device Si-Monic yang siap digunakan oleh pasien positif COVID-19 di Jawa Barat," terang Budi. "Tentunya dengan produk riset yang sudah kami buat ini, harapannya bisa uji coba di Jabar dan bisa ikut memberikan kontribusi bagi penurunan reproduction rate dari COVID-19."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru