Pihak Intelijen Ungkap Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Ledakan di Pelabuhan Beirut
Reuters
Dunia

Laporan tersebut diungkap oleh intelijen elite Lebanon, Information Branch. Penyelidikan ini sebelumnya juga telah dilakukan oleh polisi militer dan pengadilan negara beberapa hari usai ledakan terjadi.

WowKeren - Sebuah laporan rinci dibuat oleh badan intelijen elite Lebanon, Information Branch, yang membeberkan siapa pihak yang bertanggung jawab atas ledakan besar di pelabuhan Beirut Agustus lalu. Laporan setebal 350 halaman telah diserahkan ke kantor kejaksaan meski tidak dipublikasikan.

Dilansir dari Republika, laporan tersebut diselidiki oleh Information Branch itu sendiri. Penyelidikan ini sebelumnya juga telah dilakukan oleh polisi militer dan pengadilan negara beberapa hari usai ledakan terjadi.

Information Branch adalah sayap intelijen Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon. Badan tersebut merupakan sebuah badan keamanan terkemuka yang telah memimpin penyelidikan atas pengeboman dan serangan sejak pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri pada 2005 silam.


Salah satu sumber peradilan senior yang mengetahui laporan Information Branch, yang tidak menyebutkan jati dirinya, mengatakan bahwa pihaknya menyalahkan otoritas pelabuhan Beirut dan Bea Cukai Lebanon. Kedua pihak dituding bersalah sebab meninggalkan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang sangat berpotensi meledak di gudang pelabuhan 12 selama hampir tujuh tahun dalam kondisi tak aman.

Laporan juga membuat catatan khusus dari kepala bea cukai saat ini dan sebelumnya, Badri Daher dan Shafik Merhi. Catatan itu mengatakan mereka bisa bertindak sendiri untuk mengeluarkan bahan peledak dan dengan demikian mencegah ledakan. Laporan tersebut kemudian mengeklaim pihak yang bertanggung jawab sekunder atas ledakan kepada pengacara negara yang dikenal sebagai Otoritas Kasus, direktorat transportasi darat dan laut di kementerian pekerjaan umum, serta Intelijen Angkatan Darat dan badan Keamanan Negara.

"Sementara badan keamanan mengetahui tentang potensi bahaya menyimpan bahan peledak di pelabuhan Beirut, mereka tidak menghargai kenyataan bahwa nyawa mereka dalam bahaya," tulis kesimpulan laporan itu mengacu pada interogasi terhadap pegawai dan pejabat negara.

Sekitar 25 pejabat pemerintahan dan keamanan tingkat rendah dan menengah telah ditahan sehubungan dengan ledakan tersebut. Sekitar 50 lainnya telah diinterogasi. Ledakan pada Agustus di Lebanon adalah salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru