Jadi Kandidat di Indonesia, Vaksin COVID-19 Sinovac Terbukti Hasilkan Antibodi
Health

Peneliti dari Sinovac Biotech Tiongkok mengklaim vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan berhasil memicu respons kekebalan tubuh dalam rentang waktu 4 pekan setelah divaksinasi.

WowKeren - Vaksin Corona buatan Sinovac Tiongkok adalah salah satu kandidat yang siap diedarkan di Tanah Air. Bahkan saat ini Sinovac tengah menggelar uji klinis fase III yang melibatkan hingga 1.620 relawan, yang mana diklaim berjalan lancar tanpa efek samping.

Namun kabar baiknya tidak berhenti sampai di situ. Dalam perkembangan terbarunya, Sinovac menyatakan bahwa vaksin yang mereka kembangkan berhasil memicu respons kekebalan tubuh dengan cepat.

Tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin bernama CoronaVac ini lebih rendah daripada orang yang telah pulih dari infeksi virus Corona. Meskipun demikian, peneliti menilai hal itu cukup memberikan perlindungan yang cukup bagi pengguna.

Data ini merupakan hasil uji klinis fase 1 dan fase II vaksin Sinovac yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet Infectious Disease yang melibatkan sampai 700 relawan. "Temuan kami menunjukkan CoronaVac mampu memicu respons antibodi yang cepat," kata Zhu Fengcai selaku salah satu penulis makalah tersebut, dilansir dari Reuters, Rabu (18/11).


"(Respons antibodi muncul) dalam empat minggu setelah imunisasi dengan memberikan dua dosis vaksin pada interval 14 hari," imbuh Zhu. "Kami percaya bahwa hasil ini membuat vaksin CoronaVac cocok untuk penggunaan darurat selama pandemi."

Kendati demikian, tetap diperlukan data lengkap dari hasil uji klinis fase III yang saat ini digelar dengan melibatkan ribuan relawan dari beberapa negara. Sebab hasil akhir fase III adalah penentu apakah respons kekebalan dari CoronaVac cukup untuk melindungi orang dari infeksi virus Corona atau tidak.

Temuan ini juga diharap bisa diterima dengan hati-hati oleh masyarakat luas. Jangan sampai dimisinterpretasikan sebelum seluruh hasil uji klinis keluar. "Meski begitu, setelah uji klinis tahap akhir dan setelah perizinan, kita harus tetap berhati-hati," tegas Profesor Naor Bar-Zeev dari Universitas John Hopkins.

Di sisi lain, berbagai fakta terbaru soal vaksin Sinovac mulai diungkap ke publik. Salah satunya perihal status halal atau tidaknya vaksin yang diklaim bisa bertahan meski hanya di suhu lemari pendingin biasa itu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru