Sekolah Tatap Muka Siap Dibuka, Doni Monardo Sebut TNI-Polri Bisa Ikut Awasi Prokes
Nasional

Menurut Doni Monardo, Satpol PP juga bisa dilibatkan untuk membantu memastikan jika protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 diterapkan dengan ketat.

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah mengambil keputusan untuk akhirnya kembali membuka pembelajaran secara tatap muka. Tentu saja, keputusan ini diwarnai oleh pro-kontra.

Sekolah tatap muka ini rencananya akan dilaksanakan mulai Januari 2021 mendatang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan jika aparat TNI maupun Polri bisa ikut dilibatkan dalam pengawasannya.

Menurut Doni, Satpol PP juga bisa dilibatkan untuk membantu memastikan jika protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 diterapkan dengan ketat. Penegakan aturan bisa dilakukan dengan memberikan peringatan secara bertahap.

"Polri, TNI, Satpol PP diharapkan bisa mem-back up," kata Doni, Jumat (20/11). "Artinya, ketika masih terjadi pelanggaran protokol kesehatan harus segera dilakukan langkah-langkah, mulai pemberitahuan, peringatan, mungkin yang terakhir adalah sanksi."


Menurut Doni, perlu adanya ketegasan dari semua pemangku kepentingan. Jika terdapat hal-hal yang membahayakan yang berhubungan dengan tenaga medis maka peran Dinas Kesehatan bisa lebih optimal.

Untuk itu, ia meminta agar para pemimpin di daerah ikut memperhatikan kesiapan fasilitas terutama dalam melakukan screening ke sekolah-sekolah. Hal itu untuk mendeteksi potensi dini peserta didik tertular COVID-19. "Kita berharap para pimpinan di daerah juga lebih menyiapkan fasilitas untuk screening kepada sekolah-sekolah," lanjut Doni.

Sebab tidak menutup kemungkinan, bisa saja terjadi seorang siswa pamit ke orang tua akan berangkat menuju ke sekolah. Namun di tengah jalan rupanya ia justru mampir ke tempat lainnya yang juga tidak menutup kemungkinan memiliki risiko tinggi penularan corona. Oleh sebab itu, ia mengimbau agar orang tua bisa mengingatkan anaknya untuk tidak beraktivitas di luar sekolah.

"Tidak menutup kemungkinan bahwa anak didik ini pada saat berangkat dari rumah mereka menjelaskan kepada orang tuanya akan langsung ke sekolah," jelas Doni. "Tapi bisa jadi di tengah perjalanan, mereka ketemu dengan pihak lain atau temannya, lantas mengajak bermain ke daerah-daerah yang mungkin punya risiko tinggi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait