Komnas HAM Tepis Klaim Nihil Klaster Pilkada, Ungkap Kasus Corona Naik 2 Kali Lipat Saat Kampanye
Nasional

Komnas HAM Hairansyah mengungkap kenaikan 2 kali lipat jumlah kasus positif COVID-19 selama masa kampanye Pilkada 2020. Padahal sebelumnya Satgas menyebut belum ada klaster akibat kegiatan ini.

WowKeren - Pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 dikhawatirkan menjadi pemicu timbulnya klaster COVID-19. Namun sampai saat ini Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebut belum ada klaster yang timbul akibat pelaksanaan rangkaian Pilkada.

Namun Komisioner Komnas HAM Hairansyah rupanya membongkar fakta berbeda dari klaim Satgas tersebut. Komnas HAM rupanya menemukan adanya peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah wilayah Indonesia selama masa kampanye Pilkada serentak 2020.

Lewat keterangan tertulisnya pada Senin (23/11), Hairansyah menyoroti data COVID-19 yang dihimpun sampai 25 September 2020 adalah 266.845 kasus. Sedangkan setelahnya mulai memasuki masa kampanye dan jumlah kasus positifnya meningkat secara dramatis sampai 502.110.

Komnas HAM pun sudah melakukan rapat koordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dengan temuan mengerikan ini. Dan dari hasil rapat terungkap bahwa ada banyak temuan pelanggaran protokol kesehatan selama masa kampanye meskipun sudah ada berbagai sanksi yang diberikan seperti peringatan tertulis, sanksi administrasi, hingga upaya pembubaran kampanye.


Karena itulah, dalam waktu 15 hari sebelum tahap pemungutan suara, Komnas HAM merekomendasikan supaya pengawasan dimaksimalkan. Selain itu, penerapan sanksi yang tegas dengan didukung berbagai otoritas terkait juga harus dimaksimalkan.

"Hal itu mengingat protokol kesehatan dalam tahapan kampanye Pilkada belum berjalan maksimal," terang Hairansyah, seperti dilansir dari Antara News, Selasa (24/11). "Masih terjadi pengabaian terhadap protokol kesehatan yang berpotensi terhadap penyebaran COVID-19."

Selain itu, diperlukan pula maksimalitas dalam upaya pencegahan karena kegiatan kampanye Pilkada mau tak mau melibatkan kerumunan besar. Padahal diketahui karakter COVID-19 menyebar lewat perkumpulan sejumlah besar massa seperti itu.

Sebelumnya Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sonny Harry B Harmadi menyatakan belum ada laporan soal munculnya klaster pada tahapan Pilkada. "Alhamdulillah memang tidak ada, belum ada terdengar juga munculnya klaster pada tahapan Pilkada," ujar Sonny, Sabtu (21/11).

Namun demikian, Sonny tak membantah adanya potensi kemunculan kasus positif Corona di sejumlah daerah saat masa kampanye pilkada. Hanya saja, ia tak mengetahui apakah para pasien positif COVID-19 tersebut tertular kala kegiatan kampanye atau bukan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait