PAUD Bakal Dibuka 2021, Para Guru Diminta Serius Awasi Pelaksanaan Protokol Kesehatan
Nasional

Banyak PAUD akan membuka pembelajaran tatap muka di tahun 2021 setelah adanya keputusan Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan SKB 4 Menteri yang mengatur pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021.

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan untuk membuka kembali sekolah dan menggelar pembelajaran tatap muka pada 2021. Tak hanya sekolah dan universitas bahkan PAUD pun termasuk ke dalam SKB 4 Menteri yang mengatur pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 yang diterbitkan Mendikbud.

Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) mengungkap lebih banyak PAUD akan membuka pembelajaran tatap muka setelah adanya keputusan tersebut. "Beberapa sudah (berencana membuka sekolah). Sekarang memang lebih besar yang membuka peluang untuk membuka diri," ujarnya dilansir CNNIndonesia, Jumat (18/12).

Ia mengaku sesungguhnya sudah ada beberapa PAUD yang dibuka meskipun belum diizinkan pemerintah sejak Mei/Juni lalu. Kebanyakan karena terpaksa akan situasi orang tua siswa yang sudah bekerja dan tak punya pengasuh di rumah.

Namun, dengan adanya kelonggaran pembukaan sekolah maka semakin banyak PAU yang berencana membuka kegiatan belajar mulai Januari 2021. Meskipun, masih ada juga beberapa yang tak mau ambil risiko.


Netty belum memiliki data jumlah PAUD yang akan dibuka atau daerahnya. Namun sekolah yang ia kelola merupakan salah satu dari PAUD yang sudah belajar tatap muka sejak Juni.

Dengan bekal pengalaman itu, ia bersama Direktorat PAUD Kemendikbud melakukan pelatihan kepada guru yang ingin membuka sekolah. Dalam pelatihan itu ia mengundang ahli dan dokter untuk mengajarkan penerapan protokol kesehatan.

Ia pun berpendapat, protokol kesehatan sesungguhnya lebih mudah diterapkan kepada anak-anak PAUD. Menurutnya, anak usia dini jauh lebih bisa menerima arahan dibanding anak remaja. "Kita nyuruh anak SMP itu lebih sulit daripada anak PAUD. Tapi memang guru memang harus memberikan pengawasan terus menerus," jelasnya.

Meskipun mengaku khawatir ketika pertama kali membuka sekolah, Netty mengatakan hingga kini belum mendapati kasus COVID-19 di lingkungan sekolahnya. Ia menduga itu karena pengawasan dan penerapan prokes yang ketat bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait