COVID-19 di Jatim Belum Terkendali, Apa Kabar Rencana Sekolah Tatap Muka Awal 2021?
Reuters/Willy Kurniawan
Nasional

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengatakan jika Pemprov Jatim bukan berpedoman pada bulan pelaksanaan sekolah tatap muka seperti rencana pemerintah pusat.

WowKeren - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuka sekolah pada Januari 2021. Namun keputusan tetap diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika pihaknya belum akan memberlakukan pembelajaran secara tatap muka di wilayahnya. Hal ini disebabkan karena situasi COVID-19 di Jawa Timur belum terkendali. Alih-alih menurun, kasus corona di Jatim justru meningkat signifikan.

Saat ini, Pemprov telah membuka simulasi PTM namun hanya dengan sedikit kapasitas. Selain itu, jenjang sekolah yang dibuka juga tidak serentak. Khofifah menuturkan untuk sementara ini akan tetap pada cara ini.

"Sekolah belum. Jadi tetap satu, satu, satu," kata Khofifah, Jumat (1/1). "Satu SMK, satu SMA, satu SLB. Masuk 25 persen. Yang sekarang berjalan, tiga jam pelajaran tanpa istirahat, tanpa kantin buka."


Adapun kebijakan satu, satu, satu itu merupakan kebijakan uji coba sekolah tatap muka sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim tertanggal 9 Agustus 2020 lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan jika Pemprov Jatim bukan berpedoman pada bulan pelaksanaan sekolah tatap muka seperti rencana pemerintah pusat. Namun, Pemprov akan melihat perkembangan situasi pandemi di Jatim selanjutnya. Sehingga jika memang kondisi belum memungkinkan maka PTM tidak akan dibuka dulu.

"Pegangan kami untuk pelaksanaan sekolah tatap muka kondisi COVID-19 di daerah. Kalau kondisinya belum memungkinkan," kata Wahid. "Jatim akan lebih dulu menunda pelaksanaannya."

Saat ini, PTM dilakukan dengan masing-masing kabupaten/kota hanya ada satu SMA, satu SMK, dan satu SLB saja. Jumlah siswa dibatasi per kelas hanya setengah dari kapasitas normal untuk zona hijau. Untuk daerah dengan risiko penularan ringan (kuning) dan sedang (oranye), setiap sekolah yang tatap muka hanya boleh dihadiri 25 persen dari total siswa. Dilansir Suara Surabaya, selama 14 hari terakhir tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Jatim yang dinyatakan nol kasus baru corona.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait