Pemerintah Terapkan Pembatasan di Jawa-Bali Demi Tekan Corona, PB IDI: Alhamdulillah
Nasional

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pun menyambut baik keputusan pemerintah tersebut. PB IDI sendiri mengkhawatirkan kapasitas rumah sakit yang kian penuh.

WowKeren - Pemerintah Indonesia akan menerapkan pembatasan di seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali demi menekan penularan virus corona (COVID-19). Kebijakan ini akan berlaku mulai 11 hingga 25 Januari 2021 mendatang.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pun menyambut baik keputusan pemerintah tersebut. PB IDI sendiri mengkhawatirkan kapasitas rumah sakit yang kian penuh.

"Alhamdulilah, karena penambahan kasus COVID-19 bisa terjadi sampai akhir Januari ini kalau tidak dikendalikan," tutur Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih dilansir Rapublika pada Rabu (6/1). "Yang dikhawatirkan kan kapasitas rumah sakit, karena banyak rumah sakit penuh, harus mencari rumah sakit dulu kemudian baru bisa dapat."

Menurut Daeng, kebijakan pembatasan tersebut dapat mengurangi mobilitas warga, aktivitas warga di luar rumah, hingga kerumunan yang berpotensi terbentuk. Kebijakan ini diharapkan dapat menurunkan penularan COVID-19 di lapangan.


"Sehingga diharapkan kasus COVID-19 bisa dikurangi atau disetop," kata Daeng. "Makanya kami mendukung."

Daeng menilai bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah salah satu metode untuk menghambat penularan COVID-19. Jika kasus COVID-19 di Indonesia nantinya turun dan bisa ditekan, tutur Daeng, maka pembatasan aktivitas ini dapat dilonggarkan.

IDI sendiri disebutnya sadar bahwa masyarakat butuh aktivitas di luar rumah supaya roda ekonomi dapat terus berjalan. Namun Daeng meminta agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan jika nantinya kasus COVID-19 sudah reda dan pembatasan bisa dilonggarkan. "Karena protokol kesehatan adalah usaha pencegahan penularan orang per orang," pungkas Daeng.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengungkapkan bahwa para tenaga kesehatan (nakes) sudah semakin letih menangani pandemi COVID- 19 yang tak kunjung usai. Sebanyak 500 nakes bahkan telah menjadi korban jiwa pandemi corona di Indonesia. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk membantu dan melindungi para nakes dengan taat peraturan selama pembatasan di Jawa-Bali kali ini

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait