Dewi Persik dan 2 Pedangdut Lain Joget Tak Pantas Hingga Membahayakan, KPI Beri Teguran
Instagram/dewiperssikreal
Selebriti

Dewi Persik, Nita Thalia dan Nassar mendapat teguran tertulis dari KPI karena aksi joget mereka saat tampil di TV. KPI menilai Dewi dan kedua rekannya melakukan aksi yang berlebihan.

WowKeren - 3 pedangdut kondang Tanah Air mendapat teguran keras dari KPI terkait aksi panggung mereka di acara "Pagi-pagi Ambyar". Dewi Persik, Nita Thalia dan Nassar mendapat peringatan tertulis dari KPI terkait goyangan mereka yang dinilai tak pantas saat mengisi acara "Pagi-pagi Ambyar". Informasi itu dapat dilihat di akun Instagram resmi KPI, @kpipusat.

"Tampilkan Joget Tak Pantas dan Membahayakan, KPI Tegur 'Pagi-pagi Ambyaaarrr' Trans TV. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memutuskan menjatuhkan sanksi administratif teguran tertulis untuk program siaran 'Pagi Pagi Ambyaaarrr' di Trans TV. Program siaran bergenre variety show yang tayang mulai 08.30 WIB kedapatan melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012," tpunyi peringatan yang disampaikan KPI pada Selasa (26/1).

KPI menilai bahwa Dewi cs melakukan aksi joget dengan terlalu berlabihan. Bahkan ada juga adegan yang bisa membahayakan saat melakukan atraksi di atas crane.


"Adapun bentuk pelanggarannya berupa adegan joget secara atraktif dan berlebihan yang dilakukan oleh host (a.n. Dewi Perssik, Nita Thalia dan Nassar) di antaranya joget dengan menonjolkan bagian dada dan bokong, mengangkang dan di atas ketinggian crane yang dapat membahayakan. Adegan seperti ini ditemukan oleh tim pemantauan KPI Pusat di beberapa acara "Pagi Pagi Ambyaaarrr'," lanjutnya.

Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, mengatakan adegan seperti itu tidak pantas ditayangkan. Apalagi waktu penayangannya mestinya ramah terhadap anak.

“Kami menilai Trans TV tidak memperhatikan waktu dan kepentingan anak di dalam tayang tersebut. Seharusnya, adegan seperti ini tidak perlu ada selain karena tidak bernilai dan tidak bermanfaat, juga ada unsur sensualitas sekaligus membahayakan. Yang kami takutkan hal ini memberi pengaruh buruk terutama bagi anak-anak yang menyaksikannya. Pada akhir 2020 program ini pernah dievaluasi dalam pembinaan oleh KPI Pusat. Namun hingga program ini diputuskan belum ada perubahan yang signifikan,” pungkas Mulyo.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait