Jerman Bikin 'Penjara COVID-19' Untuk Warga yang Langgar Aturan Karantina
picture alliance
Dunia

Jerman membuka sebuah 'penjara COVID-19' untuk mengurung orang-orang yang berulang kali melanggar aturan karantina. Penjara tersebut berlokasi di Neumünster, di negara bagian Schleswig-Holstein.

WowKeren - Jerman membuka sebuah "penjara COVID-19" untuk mengurung orang-orang yang berulang kali melanggar aturan karantina. Dikutip dari media Inggris Mirror, penjara yang terletak di Neumünster, di negara bagian Schleswig-Holstein itu diluncurkan bulan ini.

Narapidana akan dikurung di sana untuk memastikan mereka mengisolasi diri. Ada 40 pensiunan petugas polisi yang secara sukarela bertugas sebagai penjaga.

Penjara itu terdiri dari enam sel di sebuah paviliun tak terpakai di pusat pelaku kejahatan anak muda. Penjara dikelilingi pagar kawat berduri di pinggiran kota kecil di utara.

Orang-orang yang dikirim ke fasilitas itu adalah orang yang tidak mengisolasi diri dengan benar setelah bepergian. Orang yang terkena kontak berisiko tinggi atau yang telah dites yang positif juga bisa dimasukkan di sana.

Namun, otoritas lokal bersikeras bahwa orang-orang hanya akan dikurung di sana sebagai "upaya terakhir". Harus ada bukti pelaku benar-benar melanggar karantina rumah sebelum memberikan mereka denda dan kemudian perintah pengadilan dikeluarkan.


Narapidana di penjara Covid diperbolehkan menonton televisi, memakai laptop dan ponsel. Kamar terletak di koridor layaknya penjara, berisi tempat tidur yang nyaman.

Jerman Bikin \'Penjara COVID-19\' Untuk Warga yang Langgar Aturan Karantina

Mirror.co.uk

Sementara itu, dukungan psikologis juga tersedia. "Mengisolasi orang yang dicurigai terinfeksi di rumah mereka sendiri merupakan elemen penting dalam mengendalikan tingkat infeksi," kata Sönke Schulz, dari dewan distrik setempat.

"Siapa pun yang tidak mematuhi aturan akan membahayakan orang lain. Tindakan perlindungan infeksi ini memungkinkan dilakukannya isolasi di fasilitas terkunci sebagai upaya terakhir," imbuhnya. "Seharusnya tidak ada bedanya dengan mengkarantina di rumah."

Ia menekankan bahwa pada saat pengumpulan bukti, denda dan alur perintah pengadilan, mungkin hanya ada beberapa hari tersisa dari 14 yang diharuskan untuk menghabiskan waktu di penjara Covid. Schulz mengatakan tidak ada yang akan diminta untuk tinggal di sana lebih lama dari masa karantina normal mereka.

Anggota dewan lokal di Neumünster, Peter Schröder yang bertanggung jawab atas penjara itu, mengatakan penjara itu akan digunakan lebih sebagai pencegah. "Kami berharap upaya itu akan menjadi contoh," katanya dalam konferensi pers dalam beberapa pekan terakhir. "Kami berharap hampir tidak ada kasus orang yang dipenjara dengan cara ini."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru