Kondisi Politik Memanas, Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan
Soe Zeya Tun/Reuters
Dunia

Aung San Suu Kyi dilaporkan telah ditahan di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer. Selain Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan tokoh pemimpin lain telah dibawa pada Senin (1/2) dini hari tadi.

WowKeren - Kondisi politik di Myanmar kini semakin memanas. Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myanmar, Aung San Suu Kyi, dilaporkan telah ditahan di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer.

Sebagai informasi, NLD telah memenangkan 346 kursi di parlemen pada November lalu. Namun pihak militer menilai suara tersebut tidak sah. Pihak militer juga meminta pemerintah untuk menunda sidang parlemen yang dijadwalkan pada Senin (1/2) hari ini.

Juru bicara NLD, Myo Nyunt, mengungkapkan kepada kantor berita Reuters bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan tokoh pemimpin lain telah dibawa pada Senin dini hari tadi. "Saya ingin memberitahu masyarakat kami untuk tidak memberi respons secara gegabah dan saya ingin mereka bersikap sesuai dengan hukum yang ada," tutur Myo Nyunt. Myo Nyunt juga memperkirakan bahwa dirinya akan segera ikut ditahan.

Melansir BBC, banyak tentara yang tampak berjaga di jalanan Ibu Kota Myanmar, Naypyitaw, dan kota utama Yangon. Sambungan telepon dan internet di Naypyitaw juga dilaporkan telah diputus.

Menurut anggota keluarga, para tentara mengunjungi rumah-rumah Menteri di beberapa wilayah dan membawa pergi mereka. Pihak militer Myanmar sendiri telah berjanji akan mengikuti konstitusi di tengah kekhawatiran terjadinya kudeta.


Sebagai informasi, Suu Kyi adalah putri dari pahlawan kemerdekaan Myanmar, Jenderal Aung San. Sang Jenderal telah tewas dibunuh saat Suu Kyi masih berusia dua tahun, tepat sebelum Myanmar meraih kemerdekaan dari pemerintah kolonial Inggris pada 1948 silam.

Suu Kyi pernah dianggap menjadi sosok penting bagi hak asasi manusia. Ia dinilai merupakan seorang aktivis berprinsip yang menyerahkan kebebasannya untuk menantang jenderal militer yang kejam yang memerintah Myanmar selama beberapa dekade.

Ia dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1991, saat masih menjadi tahanan rumah. Diketahui, Suu Kyi menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan, antara tahun 1989 hingga 2010.

Pada November 2015, Suu Kyi memimpin NLD untuk meraih kemenangan telah dalam Pemilu pertama Myanmar selama 25 tahun. Konstitusi Myanmar memang melarang Suu Kyi menjadi Presiden lantaran ia memiliki anak yang merupakan warga negara asing (WNA). Namun wanita berusia 75 tahun tersebut telah dipandang sebagai pemimpin de facto Myanmar.

Sayangnya, citra internasional Suu Kyi sempat menjadi negatif lantaran perlakuannya terhadap minoritas Rohingya yang sebagian besar Muslim di Myanmar. Mantan pendukung internasional Suu Kyi menuduhnya tidak melakukan apa pun untuk menghentikan pemerkosaan, pembunuhan, dan kemungkinan genosida dengan menolak untuk mengutuk militer yang masih kuat atau mengakui laporan kekejaman.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru