Aung San Suu Kyi Ditahan, Militer Myanmar Bakal Gelar Pemilu Ulang
Dunia

Angkatan bersenjata Myanmar atau Tatmadaw mengatakan bakal menggelar Pemilu ulang usai melakukan upaya kudeta dengan menahan Aung San Suu Kyi pada Senin (1/2).

WowKeren - Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myanmar, Aung San Suu Kyi, telah ditahan di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer. Angkatan bersenjata Myanmar atau Tatmadaw pun mengatakan bakal menggelar Pemilu ulang.

Dalam pernyataan di akun Facebook, Tatmadaw menyatakan akan menggelar Pemilu yang bersih. Pihak yang memenangi Pemilu disebut akan berkuasa setelah status darurat selama satu tahun berlalu pasca ditangkapnya Suu Kyi bersama Presiden Myanmar Win Wyint, beberapa jam sebelumnya.

"Kami akan menunjukkan demokrasi multi partai yang nyata, dengan keseimbangan dan keadilan," bunyi pernyataan militer Myanmar dilansir AFP, Senin (1/2). "Kami juga menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil, begitu masa ketentuan darurat selesai."

Pihak militer Myanmar mengklaim Pemilu tahun 2020 berlangsung curang. Mereka menuding ada jutaan pemilih palsu dalam pemilu yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) tersebut.


Karena tidak bisa menerima hasil tersebut, militer Myanmar melakukan kudeta pada Senin dini hari waktu setempat. Suu Kyi, Win Myint dan sejumlah tokoh senior partai NLD ditangkap.

Selain mengambil alih kekuasaan, militer Myanmar menyatakan keadaan darurat dan menunjuk Wakil Presiden Pertama Myanmar, Myint Swe sebagai Plt Presiden. Perlu diketahui, kudeta ini dilakukan karena Tatmadaw menolak mengakui hasil pemilu 8 November lalu.

Militer menuding ada jutaan pemilih palsu dalam pemilu kemarin dan menuntut Komisi Pemilihan Umum Myanmar memberikan daftar pemilih akhir untuk diverifikasi. Seorang juru bicara militer Myanmar pada pekan lalu mengancam akan mengambil tindakan jika keluhan mereka soal pemilu tak dipenuhi.

Sementara itu, penahanan Aung San Suu Kyi ini menuai kecaman dari berbagai penjuru dunia. Salah satunya Amerika Serikat (AS).

Pemerintah AS bahkan menuntut agar milter Myanmar segera membebaskan para pejabat. Jika tidak, AS mengancam akan melakukan tindakan tegas atas aksi kudeta di negara tersebut.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait