Pejabat Kemensos Tarik 'Upeti' ke Vendor Bansos COVID-19, Sembunyikan di Tas Gitar Sampai Kardus
Instagram/official.kpk
Nasional

Berbagai upaya dilakukan untuk menyembunyikan uang panas hasil penarikan commitment fee para vendor bansos COVID-19, termasuk dimasukkan ke kardus air mineral dan tas gitar.

WowKeren - Sejumlah fakta baru soal korupsi bantuan sosial COVID-19 kembali diungkap dalam persidangan. Salah satunya perihal "kewajiban" vendor penyedia bansos COVID-19 untuk memberikan sejumlah uang kepada pejabat Kementerian Sosial sebagai bentuk commitment fee.

Fakta ini dibuka oleh Direktur Utama PT Rajawali Parama Indonesia Wan Muhammad Guntar Syahputra Barus yang bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Senin (29/3). Ia bersaksi untuk terdakwa Harry Van Sidabukke yang didakwa menyuap Rp1,28 miliar kepada eks Mensos Juliari Batubara.

"Saat pertengahan perjalanan saat mau masuk tahap 12 ada komisaris saya sampaikan catatan pengeluaran," tutur Guntar, dikutip dari Antara, Selasa (30/3). "'Mas ini Rajawali sekian, ini setor ke atas, ke Pak Adi sekian'."

Komisaris yang dimaksudnya adalah Daning Saraswati yang juga istri mantan Pejabat Pembuat Komitmen di Kemensos, Matheus Joko Santoso. "Setor ke atas maksudnya Pak Adi," beber Adi, merujuk pada mantan Kabiro Hukum Kemensos sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pengadaan bansos Adi Wahyono.

Pemberian "upeti" ini pun diatur sedemikian rupa supaya tidak tercium publik. Hal ini seperti diungkap Sanjaya, sopir dari Matheus Joko Santoso yang juga bersaksi pada persidangan kemarin.


Beberapa langkah ditempuh untuk bisa memberikan dananya. Mulai dari dimasukkan di tas gitar hingga kardus air mineral. Sanjaya menceritakan pernah mendapat titipan uang untuk Matheus Joko yang dibungkus dalam tas gitar Ibanez.

"Jadi saat itu Mas Harry (Harry Van Sidabukke) ketemu Bapak di tempat di bawah apartemen Green Pramuka. Mas Harry (bawa) tas gitar. Awalnya saya tidak tahu isinya, lalu Bapak (Joko) mau ketemu orang lain lagi. Jadi saat Mas Harry mau pulang, tas itu ditinggal di kursi, lalu saya sampaikan 'Mas Harry gitarnya ketinggalan' tapi dijawab itu titipan buat Bapak'," tutur Sanjaya.

"Mas Harry bawa tas gitar merek Ibanez, warnanya abu-abu kalau tidak salah. Tas gitarnya ditaruh saja di bangku, jadi saya tidak tahu isinya ada uangnya," imbuhnya.

Matheus Joko pun datang dan ketika tas itu dibuka, ternyata berisi uang pecahan rupiah. Sanjaya juga mengaku pernah menerima uang dari Harry yang dibungkus dalam kardus air mineral.

Uang-uang panas itu juga pernah dibawa Matheus Joko dalam goodie bag atau tas ransel. Biasanya uang itu kemudian dibawa ke apartemen tempat tinggal Matheus Joko dengan sang istri kedua, Daning Saraswati.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru